18 December 2006

Alkitab, Al Qur'an, dan nafsu laki-laki

Ayat Inti : Al Qur’an ayat 30 surat 24 An Nuur, Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat".
Manusia dan hewan banyak persamaannya, terlebih dengan “sinpanse”. Persamaan dalan anggota tubuh, dari kaki, kepala, badan, otak, sampai bulu, dimiliki baik oleh manusia maupun hewan, sebab mereka sama-sama makhuk ciptaan Tuhan.

Namun kalau kita perhatikan dalam hal hubungan seksual, manusia dan hewan memliki “persamaan” yang “berbeda”. Sama-sama melakukan hubungan seksual, namun berbeda dalam tempat dan waktu. Hewan melampiaskan nafsunya kapan dan dimana saja. Manusia melampiaskan nafsu “dengan mempertimbangkan” tempat dan waktu.

Nafsu seksual diberikan Tuhan kepada manusia untuk tujuan yang baik yaitu untuk menghasilkan keturunan, Kitab Taurat kejadian 1:27-28 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."

Nafsu seksual sebagai “berhala”.

Kitab Taurat Ulangan 11:16, Hati-hatilah, supaya jangan hatimu terbujuk, sehingga kamu menyimpang dengan beribadah kepada allah lain dan sujud menyembah kepadanya.

Zaman jahiliah dahulu berhala berarti patung buatan manusia yang disembah sebagai allah lain. Sekarang ini ini “berhala” dapat diartikan semua hal yang membuat manusia jauh/lupa menyembah Allah yang benar.

Napsu seksual menjadi berhala, bila nafsu itu membuat manusia lupa kepada Tuhan dengan melanggar perintah-Nya.

Perhatikan ayat-ayat yang menyatakan nafsu seksual sebagai “berhala”,

1) Nafsu seksual untuk berzina.
Al Qur’an ayat 32 surat 17 Al Israa’, Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.

2) Nafsu seksual untuk mengawini perempuan lain.
Al Qur’an ayat 50 surat 33 Al Ahzab, Hai Nabi, sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu isteri-isterimu yang telah kamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yang kamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu, … sebagai pengkhususan bagimu, bukan untuk semua orang mu'min. …

Niat nafsu laki-laki mengingini wanita selain isteri adalah zina.

Mengawini secara syah wanita selain isteri sendiri akan diawali oleh “niat/keinginan nafsu laki-laki” untuk memiliki wanita itu yang dalam bahasa gaul anak muda saat ini adalah memiliki "teman tapi mesra".

Niat untuk memiliki perempuan lain selain isteri sendiri adalah “pemanjaan nafsu seksual” laki-laki yang seharusnya “dikuasai” oleh akal/pikirannya yang telah diberikan Allah.

Apa kata ayat-ayat Alkitab dan Al Qur’an tentang “niat/keinginan nafsu laki-laki” mengawini wanita lain,

1) “Keinginan/nafsu laki-laki” menurut Al Qur’an,
Al Qur’an ayat 30 surat 24 An Nuur, Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat".

Allah mengetahui keadaan “nafsu laki-laki” yang kalau dibiarkan akan merusak perempuan dan keluarga (walaupun dinikahi secara resmi), oleh sebab itu ayat diatas memperingatkan bagaimana seharusnya “nafsu laki-laki” itu dijaga/dipelihara dengan akal dan pikiran yang berikan Allah.

2) “Keinginan/nafsu laki-laki” menurut Kitab Injil,
Injil Matius 5:28 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.

Jauh sebelum ayat Al Qur’an memperingati akan bahaya pemanjaan nafsu laki-laki, nabi Isa melalui kitab Injil-Nya menyatakan hal “niat/keinginan memiliki prempuan lain” itu adalah zina dalam hati. Zina hukumnya haram, dosa kalau dilakukan.

3) “Keinginan/nafsu laki-laki” menurut Kitab Taurat.
Kitab Taurat Keluaran 20:17, Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apapun yang dipunyai sesamamu."

Penjelasan kitab Taurat sama saja dengan kitab-kitab sebelumnya, yaitu “keinginan/niat nafsu laki-laki” dilarang mengingini wanita lain atau hamba perempuan lain.

Firman Allah “melarang” pemanjaan nafsu laki-laki dalam hal mengingini perempuan lain yang bukan isterinya, apalagi sampai menikahinya. Karena sebelum menikahi wanita lain, pria sudah “selingkuh” terlebih dahulu dalam hatinya melalui “keinginan/niat nafsunya akan wanita lain”. Niat dan nafsu memiliki wanita selain isteri adalah zina yang diharamkan Allah.

Problema “keinginan/niat nafsu laki-laki yang telah beristeri” mengingini wanita lain.

1) Terjadi perselingkuhan sebelum pernikahan,
Alkitab perjanjian lama kitab 2 samuel 12:9, Mengapa engkau menghina TUHAN dengan melakukan apa yang jahat di mata-Nya? Uria, orang Het itu, kaubiarkan ditewaskan dengan pedang; isterinya kauambil menjadi isterimu, dan dia sendiri telah kaubiarkan dibunuh oleh pedang bani Amon.

Ayat diatas menceritakan bagaimana raja Israel Daud, menikahi Betsyeba (isteri Uria). Perselingkuhan “menghina Tuhan”.

2) Terjadi ketidaksetiaan dalam perkawinan.
Alkitab perjanjian lama kitab Mika 2:15 .. Jadi jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya.

Ayat diatas menasehati pentingnya “kesetiaan dalam perkawinan”. Ketidaksetiaan tanda orang tidak beriman.
Batasan perselingkuhan memang amatlah tipis. Bahkan, tidak adanya sentuhan bukan berarti tidak terjadi perselingkuhan. Meskipun banyak orang berpendapat sejauh tidak berhubungan seks, tidak ada yang salah, kenyataannya para ahli mengatakan, kesalahannya sangat banyak.

Tidak penting apakah hubungan tersebut akan menjadi lebih parah atau tidak, tetapi yang pasti dan jelas, kita sudah berbohong kepada pasangan. Dan kebohongan tersebut akan berlanjut dari satu kebohongan ke kebohongan-kebohongan lainnya. "Terkutuklah orang-orang yang banyak berdusta", Al Qur'an ayat 10 surat 51 ( Adz Dzaariyaat).

Hal ini sebenarnya merupakan bahaya yang tidak kelihatan dan tidak disadari. Semakin kita merasa aman-aman saja, hubungan kita berpotensi untuk semakin jauh, dan kita semakin berusaha untuk menutupinya. Kita semakin tergantung pada orang ketiga tersebut dan tanpa disadari hal ini menjauhkan kita dari pasangan.

3) Terjadi ketidakadilan dalam kasih sayang.
Al Qur’an ayat 129 surat 4 An Nisaa’, Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara isteri- isteri (mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, …

Kitab Taurat Ulangan 21:15 "Apabila seorang mempunyai dua orang isteri, yang seorang dicintai dan yang lain tidak dicintainya, dan mereka melahirkan anak-anak lelaki baginya, baik isteri yang dicintai maupun isteri yang tidak dicintai, dan anak sulung adalah dari isteri yang tidak dicintai,

Ayat-ayat diatas jelas, bagaimana terjadinya ketidakadilan dalam praktek poligami. Ketidakadilan bukan sifat orang beriman.

4) Menyakiti hati perempuan,

Nabi SAW marah besar ketika mendengar putri beliau, Fatimah binti Muhammad SAW, akan dimadu oleh Ali bin Abi Thalib. Ketika mendengar rencana itu, Nabi pun langsung masuk ke masjid dan naik mimbar, lalu berseru:
Beberapa keluarga Bani Hasyim bin al-Mughirah meminta izin kepadaku untuk mengawinkan putri mereka dengan Ali bin Abi Thalib. Ketahuilah, aku tidak akan mengizinkan, sekali lagi tidak akan mengizinkan. Sungguh tidak aku izinkan, kecuali Ali bin Abi Thalib menceraikan putriku, kupersilakan mengawini putri mereka. Ketahuilah, putriku itu bagian dariku; apa yang mengganggu perasaannya adalah menggangguku juga, apa yang menyakiti hatinya adalah menyakiti hatiku juga. (Jâmi’ al-Ushûl, juz XII, 162, nomor hadis: 9026).

Posisi wanita.

Wanita itu penolong laki-laki, bukan “isteri muda” laki-laki, perempuan itu pendamping laki-laki, bukan “madu” laki-laki. Wanita itu sepadan dengan laki-laki, bukan “budak” laki-laki, Kitab Taurat Kejadian 2:18 TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."
Wanita dijadikan dari "tulang rusuk laki-laki", memiliki arti sederajat, mitra, penolong dalam kehidupan. Kitab Taurat Kejadian 2:18-23 TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia." Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu. Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki."

Perempuan adalah mitra laki-laki dalam membangun rumah tangga yang baik. Rumah tangga yang baik, akan menghasilkan anak-anak yang baik, anak-anak yang baik akan menghasilkan masyarakat yang baik, masyarakat yang baik akan menghasilkan bangsa yang baik, bangsa yang baik akan mengasilkan kehidupan yang baik.

Nasihat akan pemuka agama palsu.

Alkitab perjanjian baru surat-1 Paulus kepada jemaat korintus 6:10, Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit, pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

Mereka yang menganjurkan hidup soleh, namun mengumbar napsu seksualnya adalah pemuka agama palsu. Jauhkanlah anak-anak kita dari ajaran mereka.

No comments: