17 June 2008

Mempersekutukan Allah

Ayat Inti: Al Qur’an ayat 1 Surat 6 (Al An’aam), Segala puji bagi Allah Yang telah menciptakan langit dan bumi, dan mengadakan gelap dan terang, namun orang-orang yang kafir mempersekutukan (sesuatu) dengan Tuhan mereka.

Ayat diatas menyatakan bahwa orang kafir “mempersekutukan Tuhan”. Bagaimana caranya seorang manusia mempersekutukan Tuhan, dan dengan apa kita mempersekutukan Tuhan. Kita baca ayat lainnya,

Al Qur’an ayat 22-23 surat 17 (Al Israa’), Janganlah kamu adakan tuhan yang lain di samping Allah, agar kamu tidak menjadi tercela dan tidak ditinggalkan (Allah)…Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia …

Dalam ayat ini kita dilarang “mengadakan tuhan lain dan menyembahnya”. Didalam kitab-kitab tauhid sebelum Al Qur’an juga dinyatakan hal tersebut,

Kitab Taurat Keluaran 20:1-3, Lalu Allah mengucapkan segala firman ini: "Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan. Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.

Kitab Taurat Keluaran 20:4-6, Jangan membuat bagimu patung Jangan sujud menyembah kepadanya

Al Qur’an ayat 2 surat 17 (Al Israa’), Dan Kami berikan kepada Musa Kitab (Taurat) dan Kami jadikan kitab (Taurat) itu petunjuk kepada bani Israil (dengan firman):” Jangan kamu mengambil penolong selain Aku,

Kita lihat bahwa “membuat/menyembah/mencari allah lain” dilarang, kenapa ? karena hal itu berarti “ada allah lain” atau menyamakan Allah dengan sesuatu yang lain.

allah lain.

Al Qur’an ayat 23 surat 45 (Al Jaatsiyah), Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?

Dalam ayat ini kita diberitahukan adanya “tuhan lain” dalam diri kita, yaitu hawa nafsu.

Bagaimana keadaan hawa nafsu manusia itu ?, yaitu, percabulan, perzinahan, pelecehan wanita, pembunuhan, memaksakan kehendak kepada orang lain, mementingkan diri sendiri, perseteruan, kemarahan, dusta, korupsi, makan yang berlebihan.

Al Qur’an ayat 20 surat 889 (Al Fajar), dan kamu mencintai harta benda dengan kecintaan yang berlebihan.

Mencintai segala sesuatu (harta, wanita, agama, keluarga, pekerjaan, hobi, dll) secara berlebihan sehingga lupa kepada Tuhan, adalah “mempertuhankannya”. Hal-hal inilah yang menciptakan “allah lain” dalam diri kita.

Apa yang dikatakan kitab-kitab sebelum Al Qur’an tentang adanya “allah lain” dalam kehidupan kita,

1) Harta.
Kitab injil Matius 6:24 Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."

“mamon” adalah harta benda yang didewakan/diutamakan.

2) Nafsu seksual.
Alkitab perjanjian lama 1 Raja-raja 11:4 Sebab pada waktu Salomo sudah tua, isteri-isterinya itu mencondongkan hatinya kepada allah-allah lain, sehingga ia tidak dengan sepenuh hati berpaut kepada TUHAN, Allahnya, seperti Daud, ayahnya.

Nafsu seksual menjadi yang utama dalam kehidupan raja Sulaiman, sehingga ia tidak sepenuh hati menyembah Allah. Nafsu seksual yang berlebihan terhadap wanita-wanita menjadikannya “allah lain” dalam hidup kita.

3) Agama.
Kitab Injil Matius 23:23 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.

Tatkala syari’at agama menjadi yang utama dalam hidup kita tanpa lagi memperhatikan keadilan, belas kasihan kepada sesama manusia, syari’at agama telah menjadi “allah lain” dalam hidup kita.

Dengan demikian segala sesuatu yang lebih kita utamakan dari pada Allah, menjadikannya “allah lain” dalam kehidupan kita, dan ini berarti kita telah mempersekutukan-Nya.

Sebagaimana ayat inti diatas yang menyatakan bahwa mereka yang mempersekutukan Allah adalah orang kafir, demikian pula mereka yang memiliki “allah lain” di dalam dirinya adalah termasuk golongan kafir,

Al Qur’an ayat 117 surat 23 (Al mu’minuun), Dan barangsiapa menyembah tuhan yang lain di samping Allah, padahal tidak ada suatu dalilpun baginya tentang itu, maka sesungguhnya perhitungannya di sisi Tuhannya. Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu tiada beruntung.

Hadist dan Rasul Paulus

Ayat Inti: Al Qur’an ayat 43 surat 16 (An Nahl), Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang Kami beri wahyu kepada mereka; maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui,

Ayat di atas menerangkan bagaimana nabi Muhamad harus bertanya tentang pengetahuan kitab-kitab dari orang yang sebelumnya telah diturunkan kitab-kitab. Kita akan melihat bagaimana hal ini dilakukan nabi untuk menerangkan sesuatu kepada umatnya/pengikutnya, yang dicatat dalam hadist-hadist berikut.

A. Kenikmatan yang belum pernah dilihat, didengar, dan dipikirkan.

Dari Abu Hurairah ra., dari Nabi saw. Beliau bersabda :"Allah telah berfirman :"Aku telah mempersiapkan untuk hamba-hamba-Ku yang shaleh dengan sesuatu (kenikmatan) yang belum pernah dilihat oleh mata, belum pernah didengar oleh telinga-telinga, dan belum pernah tersirat dalam hatinya manusia". (HR: Bukhari) Sahih Al-Bukhari, Volume 9, Book 93, Number 589)

Kata-kata ini merupakan kata-kata yang indah untuk memberikan pengharapan bagi orang muslim. “Apa yang belum pernah dilihat”, “apa yang belum pernah didengar”, dan “apa yang belum pernah tersirat dalam hati” itulah yang akan disediakan bagi pengikut nabi.

Namun kalimat yang indah yang ada dalam catatan hadist diatas ternyata telah ada dikitab-kitab sebelum Al Qur’an, tepatnya dalam Alkitab perjanjian baru surat rasul Paulus kepada orang-orang atau jemaat di kota Korintus,

Alkitab perjanjian baru surat Paulus kepada orang Korintus 1 kor 2:9 Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia."

Rasul Paulus menasihatkan orang-orang Kristen di kota Korintus agar tidak terpecah belah, menjadi kelompok-kelompok (kelompok Paulus, kelompok Apolos, kelompok Kefas/Petrus), sebab Kristus tidak terbagi-bagi. (1Kor 1:12-13).

“Allah menyediakan Kristus” bagi mereka yang percaya kepada-Nya. Kristus “tidak akan pernah dilihat”, “tidak akan pernah didengar”, “tidak akan timbul dalam hati” bagi orang-orang yang tidak mau percaya kepadanya, sebab mereka tidak memiliki roh Kristus.

Ada juga yang mengartikan “surga” sebagai tempat yang tidak pernah dilihat, didengar, dan dirasakan dalam hati, yang akan disediakan Allah bagi orang yang percaya kepada-Nya. Arti inilah yang dikatakan oleh nabi Muhammad dalam catatan hadist diatas, bahwa umat-umat Allah yang saleh akan diberi “kenikmatan” yang belum pernah terlihat, terdengar, dan terpikirkan dalam hati.

B. Muhammad akan menjadi “keturunan Adam yang pertama”.

Abu Huraira melaporkan Rasul berkata: Aku akan jadi yg terunggul diantara keturunan Adam dihari Kebangkitan dan aku akan jadi perantara pertama dan yg pertama yg intersesinya akan diterima (oleh Allah). (Sahih Muslim, Buku 030, No. 5655).
Hadist diatas membicarakan masalah “intersesi” (syafaat/pengampunan). Menurut hadist tersebut nabi mengakui bahwa ialah yang pertama dari keturunan Adam yang akan mendapat pengampunan (intersesi) dari Allah pada hari kiamat nanti, dan menjadi perantara/juru syafaat/juru selamat yang pertama.

Kalimat-kalimat yang tertulis dalam hadist diatas tentang hubungan “adam yang pertama” dengan masalah “intersesi” lebih dahulu telah dilontarkan oleh rasul Paulus beberapa ratus tahun sebelum nabi Muhammad lahir. Kita dapat membacanya dalam kitab-kitab sebelum Al Qur’an yaitu dalam Alkitab perjajanjian baru, surat Paulus kepada orang/jemaat di Korintus,

Alkitab perjanjian baru, surat paulus kepada orang Korintus 1 Kor 15:22,45 Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus. Seperti ada tertulis: "Manusia pertama, Adam menjadi makhluk yang hidup", tetapi Adam yang akhir menjadi roh yang menghidupkan.

Rasul Paulus menerangkan “Adam yang pertama” melambangkan “persekutuan dalam kematian” karena dosa, sedangkan Kristus adalah “Adam terakhir” yang melambangkan “persekutuan dalam hidup” bagi orang-orang yang percaya kepada-Nya.

Melalui nabi Adam, semua keturunan manusia dijatuhi “hukuman mati” oleh Allah karena dosa, dan melalui Kristus, semua manusia “didamaikan” dengan Allah dari dosa.

Kristus dilambangkan sebagai “Adam pertama” yang menjadi Juru selamat (Juru syafaat) dihadapan Allah, karena kuasa yang diberikan kepada-Nya di dunia ini dan di akhirat nanti,

Al Qur’an ayat 45 surat 3 Ali Imran, (Ingatlah), ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih `Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah),

Al Qur’an ayat 61 surat 43 Az Zukhruf, Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus.

Kitab Injil Matius 28:18, Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.