09 April 2008

Syari'at agama tauhid


Ayat Inti: Al Qur’an ayat 67 surat 22 (Al Hajj), Bagi tiap-tiap umat telah Kami tetapkan syari'at tertentu yang mereka lakukan, maka janganlah sekali-kali mereka membantah kamu dalam urusan (syari'at) ini dan serulah kepada (agama) Tuhanmu. Sesungguhnya kamu benar-benar berada pada jalan yang lurus.

Pada kempatan ini kita akan mempelajari syari’at dari agama Tauhid yang bersumber dari kitab-kitab Tauhid.

Tentang kesucian lahiriah.

1) Islam, mengajarkan kebersihan diri dalam shalat.

Al Qur’an ayat 6 surat 5 (Al Maidah), Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuhlah) kakimu sampai kedua mata kaki, dan jika kamu junuh maka mandilah, dan jika kamu sakit, atau kembali dari temapt buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih), sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu, Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan ni’mat-Nya bagimu supaya kamu bersyukur.

2) Yahudi, mengajarkan kebersihan diri saat menghadap Tuhan.

Kitab Taurat Keluaran 30:17-21 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
"Haruslah engkau membuat bejana dan juga alasnya dari tembaga, untuk pembasuhan, dan kautempatkanlah itu antara Kemah Pertemuan dan mezbah, dan kautaruhlah air ke dalamnya. Maka Harun dan anak-anaknya haruslah membasuh tangan dan kaki mereka dengan air dari dalamnya. Apabila mereka masuk ke dalam Kemah Pertemuan, haruslah mereka membasuh tangan dan kaki dengan air, supaya mereka jangan mati. Demikian juga apabila mereka datang ke mezbah itu untuk menyelenggarakan kebaktian dan untuk membakar korban api-apian bagi TUHAN, haruslah mereka membasuh tangan dan kaki mereka, supaya mereka jangan mati. Itulah yang harus menjadi ketetapan bagi mereka untuk selama-lamanya, bagi dia dan bagi keturunannya turun-temurun."

3) Nasrani, mengutamakan kebersihan hati dalam berdoa.

Kitab Injil Matius 5:23-24 Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.

Tentang Kiblat.

1) Islam, mewajibkan kiblat menghadap ke Mekkah.

Al Qur’an ayat 144 surat 2 (Al Baqarah), Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menegadah ke langit, maka sungguh Kami memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya…

2) Yahudi, mewajibkan kiblat menghadap Yerusalem.

Alkitab perjanjian lama kitab Nabi Daniel 6:10 (6-11) Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.

3) Nasrani, tidak mengutamakan kiblat ketika sembahyang.

Kitab Injil Matius 18:20 Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka."

Kitab Injil Matius 6:5-6 "Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu
.

Tentang makanan haram.

1) Islam, mengajarkan makanan haram/najis.

Al Qur’an ayat 173 Surat 2 (Al Baqarah), Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang ia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

2) Yahudi, mengajarkan makanan haram/najis.

Kitab Taurat Imamat 11:1-4, Lalu TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun, kata-Nya kepada mereka: "Katakanlah kepada orang Israel, begini: Inilah binatang-binatang yang boleh kamu makan dari segala binatang berkaki empat yang ada di atas bumi: setiap binatang yang berkuku belah, yaitu yang kukunya bersela panjang, dan yang memamah biak boleh kamu makan. Tetapi inilah yang tidak boleh kamu makan dari yang memamah biak atau dari yang berkuku belah: unta, karena memang memamah biak, tetapi tidak berkuku belah; haram itu bagimu.

3) Nasrani, mengajarkan yang menajiskan bukan makanan.

Kitab Injil Matius 15:11, 17-19 "Dengar dan camkanlah: bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang." Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu yang masuk ke dalam mulut turun ke dalam perut lalu dibuang di jamban? Tetapi apa yang keluar dari mulut berasal dari hati dan itulah yang menajiskan orang. Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat.

Tentang Sunat.

1) Yahudi dan Islam, disunat secara lahirah.

Kitab Taurat Kejadian 17: 10-12, 26-27 Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat; haruslah dikerat kulit khatanmu dan itulah akan menjadi tanda perjanjian antara Aku dan kamu. Anak yang berumur delapan hari haruslah disunat, yakni setiap laki-laki di antara kamu, turun-temurun: baik yang lahir di rumahmu, maupun yang dibeli dengan uang dari salah seorang asing, tetapi tidak termasuk keturunanmu. Pada hari itu juga Abraham dan Ismael, anaknya, disunat. Dan semua orang dari isi rumah Abraham, baik yang lahir di rumahnya, maupun yang dibeli dengan uang dari orang asing, disunat bersama-sama dengan dia.

2) Nasrani, mengutamakan sunat hati/rohaniah.

Kitab Taurat Ulangan10:16 Sebab itu sunatlah hatimu dan janganlah lagi kamu tegar
tengkuk.

Alkitab perjanjian lama kitab nabi Yermia 4:4, Sunatlah dirimu bagi TUHAN, dan jauhkanlah kulit khatan hatimu, hai orang Yehuda dan penduduk Yerusalem, supaya jangan murka-Ku mengamuk seperti api, dan menyala-nyala dengan tidak ada yang memadamkan, oleh karena perbuatan-perbuatanmu yang jahat!"

Tentang Kurban.

1) Islam, melakukan kurban saat ldhul Adha,

Al Qur’an ayat 196 surat 2 Al Baqarah, Dan sempurnakanlah ibadah haji dan `umrah karena Allah. Jika kamu terkepung (terhalang oleh musuh atau karena sakit), maka (sembelihlah) korban yang mudah didapat, dan jangan kamu mencukur kepalamu, sebelum korban sampai di tempat penyembelihannya. ..

2) Yahudi, melakukan kurban saat paskah,

Kitab Injil Lukas 22:1,7 Hari raya Roti Tidak Beragi, yang disebut Paskah, sudah dekat… Maka tibalah hari raya Roti Tidak Beragi, yaitu hari di mana orang harus menyembelih domba Paskah.

3) Nasrani, meyakini kurban telah digenapkan dalam penyaliban Kristus, utk menebus
dosa manusia.

Kitab Injil Yohanes 19:14-16 Hari itu ialah hari persiapan Paskah, kira-kira jam dua belas. Kata Pilatus kepada orang-orang Yahudi itu: "Inilah rajamu!" Maka berteriaklah mereka: "Enyahkan Dia! Enyahkan Dia! Salibkan Dia!" Kata Pilatus kepada mereka: "Haruskah aku menyalibkan rajamu?" Jawab imam-imam kepala: "Kami tidak mempunyai raja selain dari pada Kaisar!" Akhirnya Pilatus menyerahkan Yesus kepada mereka untuk disalibkan.

Kitab Injil Matius 26:28 Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa.

Tentang Zakat/persembahan.

1) Islam, mewajibkan zakat (2,5%).

Al Qur’an Ayat 56 surat 24 An Nuur, Dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat, dan ta`atlah kepada rasul, supaya kamu diberi rahmat.

2) Yahudi, mewajibkan persembahan persepuluhan (10%).

Kitab Taurat Ulangan 14:22 "Haruslah engkau benar-benar mempersembahkan sepersepuluh dari seluruh hasil benih yang tumbuh di ladangmu, tahun demi tahun.

3) Nasrani, menekankan memberi persembahan dengan kerelaan dan sukacita.

Alkitab perjanjian baru surat Paulus kepada orang Korintus 2 Kor 9:7 Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.

Kitab Injil Markus 12:42-44 Lalu datanglah seorang janda yang miskin dan ia memasukkan dua peser, yaitu satu duit. Maka dipanggil-Nya murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan. Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya."

Tentang Puasa.

1) Islam, mewajibkan puasa pada bulan Ramadhan.

Al Qur’an ayat 183-185 Surat 2 (Al Baqarah) Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. … (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). …

2) Yahudi, mewajibkan berpuasa.

Kitab Taurat Imamat 16:29 Inilah yang harus menjadi ketetapan untuk selama-lamanya bagi kamu, yakni pada bulan yang ketujuh, pada tanggal sepuluh bulan itu kamu harus merendahkan diri dengan berpuasa dan janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan, baik orang Israel asli maupun orang asing yang tinggal di tengah-tengahmu.

3) Nasrani, tidak memiliki waktu khusus berpuasa.

Kitab Injil Matius 9:14, Kemudian datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus dan berkata: "Mengapa kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?" Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa.

Tentang bergaul dg orang lain.

1) Islam, menajiskan orang musyrik, dan mengkafirkan orang lain.

Al Quran ayat 28 surat 9 (At Taubah), Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis, maka janganlah mereka mendekati Masjidilharam sesudah tahun ini.

Al Qur’an ayat 17 surat 5 Al maa-idah, Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata :"Sesungguhnya Allah itu adalah Al-Masih putera Maryam".

2) Yahudi, tidak mau bergaul dengan suku lain.

Kitab Injil Yohanes 4:9 Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya: "Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria?" (Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria.)

3) Nasrani, mengajarkan mengasihi orang lain.

Kitab Injil Yohanes 13:34-35, Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi."

Kitab Injil Matius 5:43-48 Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar. Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allahpun berbuat demikian? Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."

Tentang perkawinan.

1) Islam, mengajarkan poligami dan perceraian.

Al Qur’an ayat 3 surat 4 An Nisaa, Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya

Al Qur’an Ayat 28 surat 33 Al Ahzab, Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu: "Jika kamu sekalian mengingini kehidupan dunia dan perhiasannya, maka marilah supaya kuberikan kepadamu mut`ah dan aku ceraikan kamu dengan cara yang baik.

2) Yahudi, mengajarkan perceraian.

Kitab Injil Markus 10:2 Maka datanglah orang-orang Farisi, dan untuk mencobai Yesus mereka bertanya kepada-Nya: "Apakah seorang suami diperbolehkan menceraikan isterinya?" Tetapi jawab-Nya kepada mereka: "Apa perintah Musa kepada kamu?" Jawab mereka: "Musa memberi izin untuk menceraikannya dengan membuat surat cerai." Lalu kata Yesus kepada mereka: "Justru karena ketegaran hatimulah maka Musa menuliskan perintah ini untuk kamu.

3) Nasrani, melarang poligami dan perceraian.

Kitab Injil Markus 10:6-9, Sebab pada awal dunia, Allah menjadikan mereka laki-laki dan perempuan, sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."

Kitab Injil Markus 11-12, Lalu kata-Nya kepada mereka: "Barangsiapa menceraikan isterinya lalu kawin dengan perempuan lain, ia hidup dalam perzinahan terhadap isterinya itu. Dan jika si isteri menceraikan suaminya dan kawin dengan laki-laki lain, ia berbuat zinah."

Tentang Keselamatan.

1) Islam, mengejar keselamatan melalui pahala melakukan syari’at agama.

Al Qur’an ayat 114 surat 11 (Huud), Dan dirikanlah shalat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.

2) Yahudi, memegang keselamatan melalui penurutan hukum Taurat.

Kitab Taurat Ulangan 4:40 Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya."

Alkitab perjanjian baru surat Paulus kepada orang Roma 2:17-18 Tetapi, jika kamu menyebut dirimu orang Yahudi dan bersandar kepada hukum Taurat, bermegah dalam Allah, dan tahu akan kehendak-Nya, dan oleh karena diajar dalam hukum Taurat, dapat tahu mana yang baik dan mana yang tidak,

3) Nasrani, percaya kepada Kristus sebagi penebus dosa dan Juruselamat.

Kitab Injil Yohanes 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Kitab Injil Yohanes 5:24 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.

Kitab Injil Yohanes 14:6 Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. ..
Tentang Yesus.

1) Islam, menolak ketuhanan Yesus.

Al Qur’an ayat 17 surat 5 Al maa-idah, Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata :"Sesungguhnya Allah itu adalah Al-Masih putera Maryam".

2) Yahudi, menolak Yesus adalah Allah.

Kitab Injil Yohanes 10:33 Jawab orang-orang Yahudi itu: "Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diri-Mu dengan Allah."

3) Nasrani, menerima Yesus Kristus Anak Allah.

Kitab Injil Lukas 1:35, Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.

Kitab Injil Yohanes 1:1-14 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya….. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

Kitab Injil Yohanes 10:30, Aku dan Bapa adalah satu."

Kitab Injil Yohanes 13:13 Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan.

Kasih dalam Al Qur'an

Ayat Inti: Al Qur’an ayat 12 surat 6 Al An’aam, (Ingatlah), Katakanlah: "Kepunyaan siapakah apa yang ada di langit dan di bumi?" Katakanlah: "Kepunyaan Allah". Dia telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang. Dia sungguh-sungguh akan menghimpun kamu pada hari kiamat yang tidak ada keraguan terhadapnya. Orang-orang yang merugikan dirinya, mereka itu tidak beriman.

Banyak manusia berpikir kasih-sayang itu berasal dari dalam diri manusia. Kasih-sayang itu dapat dilakukan oleh manusia. Namun ayat Alqur’an diatas jelas menyatakan “Dia telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang”. Ini berarti kasih sayang hanya ada di dalam Allah.

Kasih-sayang yang tidak berasal dari Allah, adalah kepura-puraan. Berikut kita akan melihat apa yang dikatakan kitab Taurat, Zabur, dan Injil tentang “KASIH”.

Kasih Allah.

Kitab Taurat Keluaran 34:6 Berjalanlah TUHAN lewat dari depannya dan berseru: "TUHAN, TUHAN, Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya,

Kitab Zabur 103:8 TUHAN adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia.

Alkitab perjanjian baru kitab surat Yohanes 1Joh 4:8 Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.

Ayat-ayat diatas sesuai dengan Al Qur’an ayat 14 surat 85 (Al Buruuj), Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha pengasih,

Kasih Allah itu mengampuni dan menyelamatkan manusia sebagaimana yang dijelaskan dalam kitab Injil Yohanes 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Kasih kepada Allah.

Kitab Injil Matius 22:37 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.

Mengasihi Allah dengan segenap jiwa dan segenap akal budi, merupakan hal yang harus dilakukan oleh umat yang percaya kepada Allah. Hal tersebut meliputi kerinduan akan kehadiran Allah setiap waktu yang tercermin dalam tingkah laku kita. Hal itu berarti yang utama dalam hidup ini bukanlah agama kita, atau kelompok kita, atau keluarga kita, atau diri kita, atu pekerjaan kita, atau kekayaan kita, melainkan Allah semata.

Berikut penjelasan kitab Turat, Zabur, dan Injil tentang bagaimana mengasihi Allah,

1) Mengasihi Allah berarti setia berpegang pada peraturan/ketetapan-Nya,

Kitab Taurat Ulangan 11:1 "Haruslah engkau mengasihi TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia kewajibanmu terhadap Dia dengan senantiasa berpegang pada segala ketetapan-Nya, peraturan-Nya dan perintah-Nya.

2) Mengasihi Allah berarti membenci kejahatan,

Kitab Zabur 97:10 Hai orang-orang yang mengasihi TUHAN, bencilah kejahatan! Dia, yang memelihara nyawa orang-orang yang dikasihi-Nya, akan melepaskan mereka dari tangan orang-orang fasik.

3) Mengasihi Allah berarti menurut perintah-Nya,

Kitab Injil Yohanes 14:15 "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.

4) Mengasihi Allah berarti “tidak membenci” saudaranya,

Alkitab perjanjian baru surat Yohanes 1Yohanes 4:20 Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.

5) Kita mengasihi Allah, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita,

Alkitab perjanjian baru surat Yohanes 1Yohanes 4:19 Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.

Kasih kepada sesama manusia.

Al Qur’an ayat 23 surat 42 (Asy Syuura), Itulah (karunia) yang (dengan itu) Allah menggembirakan hamba-hamba-Nya yang beriman dan mengerjakan amal saleh. Katakanlah: "Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upah pun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan". Dan siapa yang mengerjakan kebaikan akan Kami tambahkan baginya kebaikan pada kebaikannya itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.

Ayat Al Qur’an diatas menjelaskan pentingnya “kasih sayang dalam kekeluargaan”. Manusia diciptakan untuk saling mengasihi/menyayangi satu dengan yang lain, sebagaimana Allah mengasihi/menyayangi manusia.

Berikut kita pelajari apa yang dikatakan kitab Taurat, Zabur, dan Injil tentang kasih kepada sesama manusia,

1) Kitab Taurat mengajarkan untuk mengasihi sesama manusia.

Kitab Taurat Imamat 19:18 Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri; Akulah TUHAN.

2) Kitab Mazmur mengajarkan untuk mengasihi sesama manusia.

Kitab Mazmur 15:1-5, TUHAN, siapa yang boleh menumpang dalam kemah-Mu? Siapa yang boleh diam di gunung-Mu yang kudus? Yaitu dia yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil dan yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya, yang tidak menyebarkan fitnah dengan lidahnya, yang tidak berbuat jahat terhadap temannya dan yang tidak menimpakan cela kepada tetangganya; yang memandang hina orang yang tersingkir, tetapi memuliakan orang yang takut akan TUHAN; yang berpegang pada sumpah, walaupun rugi; yang tidak meminjamkan uangnya dengan makan riba dan tidak menerima suap melawan orang yang tak bersalah. Siapa yang berlaku demikian, tidak akan goyah selama-lamanya.

3) Kitab Injil mengajarkan untuk mengasihi sesama manusia.

Kitab Injil Matius 22:39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.

Siapakah sesamamu manusia ?

Sesamamu manusia, bukan sesama agama, atau sesama kelompok, namun itu meliputi seluruh ciptaan Allah, termasuk musuh-musuh kita. Sesamamu manusia tidak memandang suku, agama, kedudukan, dan kelompok.

1) Sasamamu manusia termasuk orang asing dilingkunganmu,

Kitab Taurat Imamat 19:34 Orang asing yang tinggal padamu harus sama bagimu seperti orang Israel asli dari antaramu, kasihilah dia seperti dirimu sendiri, karena kamu juga orang asing dahulu di tanah Mesir; Akulah TUHAN, Allahmu.

2) Sasamamu manusia adalah mereka yg melakukan belaskasihan,

Kitab Injil Lukas 10:29-36 Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu berkata kepada Yesus: "Dan siapakah sesamaku manusia?"
Jawab Yesus: "Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati.
Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu; ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan. Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu; ketika ia melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan.
Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya. Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya: Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali.
Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?"

3) Sasamamu manusia adalah mereka yg mengasihi musuhnya,

Kitab Injil Matius 5:43-44 Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.

Al Qur’an ayat 7 surat 60 (Al Mumtahanah), Mudah-mudahan Allah menimbulkan kasih sayang antaramu dengan orang-orang yang kamu musuhi di antara mereka. Dan Allah adalah Maha Kuasa. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

4) Sasamamu manusia adalah mereka yg melakukan kebajikan,

Al Qur’an ayat 177 surat 2 (Al Baqrah), Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan salat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.

Ayat dalam surat Al Baqarah diatas jelas menyatakan bahwa kebajikan bukan hanya masalah “ibadah jasmani”, melainkan mereka yang suka menolong terhadap sesama, anak yatim, orang miskin, dan mereka menepati janji bukan pendusta, sabar dalam penderitaan.

Kasih, tanda pengikut nabi Isa (Yesus).

Kitab Injil Yohanes 13:34-35, Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi."

Mereka yang menerapkan rasa santun dan kasih sayang adalah tanda pengikut nabi Isa (Yesus), sebagaimana yang dicatat juga dalam ayat Al Qur’an berikut,

Al Qur’an ayat 27 surat 57 (Al Hadiid), Kemudian Kami iringkan di belakang mereka rasul-rasul Kami dan Kami iringkan (pula) Isa putra Maryam; dan Kami berikan kepadanya Injil dan Kami jadikan dalam hati orang-orang yang mengikutinya rasa santun dan kasih sayang. Dan mereka mengada-adakan rahbaniyyah padahal Kami tidak mewajibkannya kepada mereka tetapi (mereka sendirilah yang mengada-adakannya) untuk mencari keridaan Allah, lalu mereka tidak memeliharanya dengan pemeliharaan yang semestinya. Maka Kami berikan kepada orang-orang yang beriman di antara mereka pahalanya dan banyak di antara mereka orang-orang fasik.