30 November 2006

Orang-orang mu'min

Ayat Inti : Al Qur’an ayat 1-4 Surat 2 (Al Baqarah) Kitab (Al Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka, dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Qur'an) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.

Surat Al Baqarah (berarti sapi betina). Kata sapi betina merujuk pada sejarah bangsa Israel yang 400 tahun di jajah oleh Raja Firaun di Mesir. Setelah mereka keluar dari negeri Mesir menuju Palestina dibawah pimpinan Nabi Musa, Allah mengajarkan mereka untuk menyembah Allah yang benar dengan cara mengorbankan lembu atau sapi (Kitab Taurat Keluaran 20:24, Kaubuatlah bagi-Ku mezbah dari tanah dan persembahkanlah di atasnya korban bakaranmu dan korban keselamatanmu, kambing dombamu dan lembu sapimu. Pada setiap tempat yang Kutentukan menjadi tempat peringatan bagi nama-Ku, Aku akan datang kepadamu dan memberkati engkau ). Sebagaimana juga terdapat dalam Al Qur’an ayat 67 surat 2 Al Baqarah, Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyembelih seekor sapi betina".

Dalam ayat pembukaan surat Al Baqarah disebutkan ciri-ciri orang bertakwa atau orang yang beriman,

1. Beriman kepada yang ghaib.
2. Mendirikan shalat
3. Menafkahkan sebagian rezki
4. Beriman kepada Al Qur’an dan kitab-kitab yang diturunkannya
5. Yakin adanya kehidupan akhirat

Beriman kepada yang ghaib diartikan percaya terhadap hal-hal yang tidak nyata dan berada di luar pancaindra manusia, seperti adanya Allah dan malaikat.

Shalat dalam bahasa arab berarti berdoa. Menurut istilah syara’ ialah ibadat yang telah dikenal yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam. Mendirikan shalat berarti berdoa/beribadat kepada Allah, lengkap dengan syarat-syarat, rukun dan adabnya.

Menafkahkan rezki berarti memberikan sedekah, pertolongan kepada semua orang yang kurang/tidak mampu, tanpa membeda-bedakan (pilih kasih).

Beriman kepada kitab Taurat, Zabur, Injil, dan Al Qur’an, berarti percaya bahwa kitab itu berasal dari Allah tanpa membeda-bedakan, karena dengan percaya kepada kitab-kitab Nya berarti kita percaya kepada yang memberikan kitab-kitab itu (Allah yg ghaib).

Yakin adanya kehidupan akhirat, berarti percaya bahwa ada kehidupan setelah dunia berakhir bagi orang-orang yang beriman kepada Allah.

Ciri-ciri lain orang bertakwa (beriman),

Al Qur’an ayat 134 surat 3 Ali Imran, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema`afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.

Berikut ayat-ayat kitab Taurat,Zabur,dan Injil tentang orang-orang yg Mu’min (beriman),

1) Mengasihi Allah dan berpegang pada perintah-Nya dengan setia.
Kitab Taurat Ulangan 11:1 "Haruslah engkau mengasihi TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia kewajibanmu terhadap Dia dengan senantiasa berpegang pada segala ketetapan-Nya, peraturan-Nya dan perintah-Nya.

2) Mengasihi orang lain seperti dirinya sendiri
Kitab Taurat Imamat 19:18, Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri; Akulah TUHAN.

3) Adil, Jujur, tidak memfitnah, tidak jahat, tidak menghina orang lain, mau menanggung kerugian, tidak makan riba, tidak menerima suap, tidak melawan orang yang tak bersalah,
Kitab Zabur (Mazmur) 15:1-51 Mazmur Daud. TUHAN, siapa yang boleh menumpang dalam kemah-Mu? Siapa yang boleh diam di gunung-Mu yang kudus? Yaitu dia yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil dan yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya, yang tidak menyebarkan fitnah dengan lidahnya, yang tidak berbuat jahat terhadap temannya dan yang tidak menimpakan cela kepada tetangganya; yang memandang hina orang yang tersingkir, tetapi memuliakan orang yang takut akan TUHAN; yang berpegang pada sumpah, walaupun rugi; yang tidak meminjamkan uangnya dengan makan riba dan tidak menerima suap melawan orang yang tak bersalah. Siapa yang berlaku demikian, tidak akan goyah selama-lamanya.

4) Mengasihi Allah dan sesama manusia,
Kitab Injil Lukas 10:27 Jawab orang itu: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."

Percaya kepada yang ghaib (Allah dan malaikat, akhirat), mendirikan shalat merupakan kasih sayang, pujian, dan ibadah manusia terhadap Allah sang pencipta.

Menafkahkan rezki dan mengamalkan Firman yang terdapat dalam kitab-kitab-Nya (Taurat, Zabur, Injil, Al Qur’an) merupakan kasih sayang dan perhatian manusia kepada sesamanya.

Dengan demikian ke-4 kitab tersebut diatas menyatakan bahwa orang-orang mu’min (yang beriman) itu adalah orang-orang yang menyayangi Allah dan sesamanya.

Pahala bagi orang-orang mu’min (beriman)

1) Siapa saja yang beriman kepada Allah Yang Esa, mendapat pahala,
Al Qur’an ayat 62 Surat 2 (Al Baqarah), Sesungguhnya orang-orang mu'min, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja di antara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.

2) Allah akan memberikan berkat,
Kitab Taurat Ulangan 28:8 TUHAN akan memerintahkan berkat ke atasmu di dalam lumbungmu dan di dalam segala usahamu; Ia akan memberkati engkau di negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu.

3) Orang yang benar akan mewarisi negeri (bumi),
Kitab Zabur (Mazmur) 37:29 Orang-orang benar akan mewarisi negeri dan tinggal di sana senantiasa.

4) Yang dianiaya karena kebenaran, mendapat upah di sorga,
Kitab Injil Matius 5:12 Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu."

Orang mu’min, orang Yahudi, orang nasrani, orang shabiin (orang yang mengikuti syariat nabi-nabi dahulu), orang yang benar atau siapa saja, jika beriman kepada Allah dan beramal saleh (menyayangi sesama manusia) akan menerima pahala.

Jalan yang lurus

Ayat Inti : Al Qur’an ayat 6 Surat 1 (Al Faatihah), Tunjukilah kami jalan yang lurus,

Dalam surat pertama Al Qur’an (Al Faatihah, berarti pembukaan) menyatakan pujian dan penyembahan terhadap kebesaran Allah yang maha pemurah dan juga Allah yang akan membalas kelakuan manusia yang tidak benar. Dalam surat ini juga dinyatakan permohonan kepada Allah untuk memberikan petunjuk tentang jalan kehidupan yang lurus (benar) yang dianugrahkan oleh Allah, dan bukan jalan yang dimurkai/sesat.

Berikut ayat-ayat Al Qur’an tentang jalan yang lurus (benar),

1) Jalan yang lurus itu hanya menyembah kepada Allah saja.
Sesungguhnya Allah, Tuhanku dan Tuhanmu, karena itu sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus". (Al Qur’an ayat 51 surat 3 Ali Imran) dan hendaklah kamu menyembah-Ku. Inilah jalan yang lurus. (Al Qur’an ayat 61 surat 36 Yaa Siin)

2) Jalan kehidupan yang lurus (benar) terjadi hanya jika dikehendaki Allah.
Dan hak bagi Allah (menerangkan) jalan yang lurus, dan di antara jalan-jalan ada yang bengkok. Dan jikalau Dia menghendaki, tentulah Dia memimpin kamu semuanya (kepada jalan yang benar) (Al Qur’an ayat 9 surat 16 An Nahl )

Walaupun agama Yahudi dan Nasrani sudah ada pada saat turunnya Al Qur’an, namun kebanyakan bangsa Arab pada saat itu (abad 6 Masehi) masih hidup dalam zaman jahiliah yang mengutamakan penyembahan berhala dari pada menyembah Allah yang benar.

Oleh sebab itu ayat dalam surat Al Faatihah menekankan perlunya manusia menyembah Allah yang benar, Allah yang maha pengasih dan pemurah, yang memberikan manusia ni’mat dan kesejahteraan-Nya, dibandingkan dengan berhala-berhala yang mereka sembah saat itu yang tidak bisa bebuat apa-apa.

Itulah arti jalan yang lurus yang dimohon manusia kepada Allah, yaitu agar manusia hanya meyembah kepada Allah yang benar saja.

Namun tidak semua manusia menemukan jalan yang lurus, dalam ayat berikut dinyatakan bahwa jalan yang lurus itu hanya diperoleh manusia jika Allah menghendaki. Dan hak bagi Allah (menerangkan) jalan yang lurus, dan di antara jalan-jalan ada yang bengkok. Dan jikalau Dia menghendaki, tentulah Dia memimpin kamu semuanya (kepada jalan yang benar) (Al Qur’an ayat 9 Surat 16 An Nahl).

Dengan demikian manusia tidak dapat mengaku memperoleh jalan yang lurus, apalagi memaksa orang lain untuk menjalani jalan yang dianggap lurus.

Berikut ayat-ayat kitab Taurat, Zabur, dan Injil tentang jalan yang lurus (benar).

1) Jalan yang lurus adalah takut akan Tuhan dan menyembah-Nya,
Engkau harus takut akan TUHAN, Allahmu, kepada-Nya haruslah engkau beribadah dan berpaut, dan demi nama-Nya haruslah engkau bersumpah (Kitab Taurat Ulangan 10:20)

Hati-hatilah, supaya jangan hatimu terbujuk, sehingga kamu menyimpang dengan beribadah kepada allah lain dan sujud menyembah kepadanya. (Kitab Taurat Ulangan 11:16)

2) Jalan yang lurus harus diminta kepada Tuhan,
Tunjukkanlah kepadaku jalan-Mu, ya TUHAN, supaya aku hidup menurut kebenaran-Mu; bulatkanlah hatiku untuk takut akan nama-Mu.( Kitab Zabur (Mazmur) 86:11),

3) Jalan kebenaran dan hidup ada didalam Yesus Kristus (nabi Isa),
Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. (Kitab Injil Yohanes 14:6),

sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh
Yesus Kristus. (Kitab Injil Yohanes 1:17)

Kitab Taurat yang diberikan kepada Nabi Musa menyatakan bahwa hendaklah manusia takut kepada Allah, dan hanya beribadah kepada-Nya saja, jangan beribadah kepada allah lain (berhala). Inilah jalan yang lurus (benar).

Nabi Daud dalam kitab Zabur memohon dalam pujian agar Allah menunjukkan jalan-Nya, memimpin hati dan hidupnya kepada kebenaran Allah.

Kitab Injil menyatakan bahwa jalan dan kebenaran dan hidup, berada dalam diri Yesus (Nabi Isa). Kalimat “jalan dan kebenaran dan hidup” berarti jalan yang benar (lurus) di dunia dan akhirat pada hari kiamat. Hal ini sesuai dengan pernyataan Al Qur’an ayat 61 surat 43 (Az Zukhruf), yang menyatakan, Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus.

Jalan yang disangka lurus.

Alkitab perjanjian lama kitab Amsal Sulaiman 16:25, menyatakan, Ada jalan yang disangka lurus, tetapi ujungnya menuju maut.

Kitab nabi Sulaiman di atas memperingatkan manusia, bahwa ada jalan kehidupan yang disangka lurus (benar), namun ujungnya membawa kematian (maut).

“Jalan lurus” yang bagaimanakah itu ?

Kita baca lebih lanjut dalam Alkitab perjanjian lama kitab Amsal Sulaiman 21:2, Setiap jalan orang adalah lurus menurut pandangannya sendiri, tetapi Tuhanlah yang menguji hati.

“jalan lurus” yang dianggap menurut pandangan manusia sendiri adalah jalan lurus yang membawa kepada kematian (maut). Kenapa ? karena jalan itu merupakan jalan “buatan” (anggapan) manusia, bukan jalan yang datang dari Allah yang benar.

Berikut ayat-ayat kitab Taurat, Injil, dan Al Qur’an tentang “jalan lurus” yang berujung kepada maut,

1) “Jalan yang lurus” karena kekuatan manusia.
Maka janganlah kaukatakan dalam hatimu: Kekuasaanku dan kekuatan tangankulah yang membuat aku memperoleh kekayaan ini. (Kitab Taurat Ulangan 8:17),

2) “Jalan yang lurus” karena ajaran/perintah yang dihasilkan manusia.
Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia." (Kitab Injil Matius 15:9),

3) “Jalan yang lurus” karena menyangka “berbuat baik”
Katakanlah: "Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?" Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya. (Al Qur’an ayat 103-104 surat 18 (Al Kahfi).

Manusia yang berusaha dengan kekuatan sendiri, menganggap lurus jalannya, membuat aturan terhadap jalan yang lurus sendiri, maka ayat-ayat di atas menyatakan bahwa “jalan lurus” seperti itu akan berakhir pada kematian (berujung kepada maut).

Tepatlah apa yang Al Qur’an katakan dalam surat An Nahl bahwa Jalan yang lurus (benar) adalah hak Allah dan terjadi hanya jika dikehendaki Allah. Dan hak bagi Allah (menerangkan) jalan yang lurus, dan di antara jalan-jalan ada yang bengkok. Dan jikalau Dia menghendaki, tentulah Dia memimpin kamu semuanya (kepada jalan yang benar) (Al Qur’an ayat 9 surat 16 An Nahl).

Dan kebenaran itu berasal dari Tuhan saja, bukan dari manusia, Al Qur’an ayat 147 surat 2 (Al Baqarah), Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu.

Kitab-kitab

Ayat Inti : Al Qur’an ayat 3 Surat 3 Ali Imran, Dia menurunkan Al Kitab (Al Qur'an) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil.
Al Qur’an ayat 163 Surat 4 An-Nisaa, Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Isma`il, ishak, Ya`qub dan anak cucunya, `Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Daud.

Dalam membimbing umat manusia kepada penyembahan yang benar, Allah senantiasa memberikan petunjuk-Nya atau Firman-Nya. Petunjuk-petunjuk tersebut dibukukan menjadi kitab-kitab.

Dalam Al Qur’an tercatat 4 (empat) kitab yang diakui diturunkan oleh Allah, yaitu:

1) Kitab Taurat, yang ditulis oleh Nabi Musa (bangsa Israel).
2) Kitab Zabur, yang ditulis oleh Nabi Daud (bangsa Israel).
3) Kitab Injil, yang ditulis oleh murid-murid Nabi Isa (Yesus, bangsa Israel).
4) Kitab Al Qur’an, yang ditulis oleh sahabat-sahabat Nabi Muhammad (bangsa Arab).

Kitab Taurat.

Kitab Taurat (berarti: pengajaran) terdiri dari 5 (buku) yaitu Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, dan Ulangan yang membentuk sebuah kesatuan. Orang Yahudi menyebutnya Pentateukh. Waktu penulisannya berkisar tahun 1445 – 1405 SM (sebelum nabi Isa).

Kitab Taurat terdapat di dalam Alkitab yang ada saat ini (cetakan Lembaga Alkitab Indonesia) merupakan bagian dari kitab-kitab Perjanjian Lama.

Isi dari kitab Taurat meliputi asal mula penciptaan dunia dan manusia, kisah nabi-nabi (Nuh, Ibrahim, Ismail, Ishak, Ya’qub, Yusuf, Musa), sejarah bangsa Israel (di Mesir, di Palestina), peraturan-peraturan ibadah bangsa Israel (kurban, hari raya/sembahyang, persembahan/sedekah, puasa, makanan haram/halal, hukum kesusilaan, hukum kebersihan/najis, dll). Kitab Taurat juga berisi Nubuatan/Nubuwwah (kejadian masa datang).

Yang paling terkenal dari kitab Taurat adalah tentang 10 (sepuluh) perintah Allah yang diberikan Allah kepada bangsa Israel di bukit Torsina/Thur Palestina. Kesepuluh perintah itu adalah, jangan membuat dan menyembah berhala, jangan menyebut nama Allah dengan sia-sia, ingat dan sucikan hari sabtu, hormati orang tua, jangan membunuh, jangan berzina, jangan mencuri, jangan berdusta, dan jangan kamu ingin milik orang lain. (Kitab Taurat Keluaran 20 : 1-17).

Kesepuluh perintah Allah terdapat juga dalam Al Qur’an, walaupun letaknya tidak berurutan (lihat pembahasan tentang Nabi Ibrahim hal 55).

Kitab Zabur.

Orang-orang Yahudi menamakan Kitab Zabur (berarti: NyanyianPujian) itu Tehillim (nyanyian-nyanyian pujian) atau Tefillot (doa-doa). Kitab Zabur memuat 150 pasal nyanyian dan doa. Nabi Daud adalah seorang pemain musik (kecapi) (Alkitab perjanjian lama kitab 1 Samuel 16:23 Dan setiap kali apabila roh yang dari pada Allah itu hinggap pada Saul, maka Daud mengambil kecapi dan memainkannya..). Disamping ayat-ayat yang berupa nyanyian dan doa, kitab Zabur juga berisi Nubuatan (kejadian masa datang).

Menurut catatan, penulisannya sekitar abad 10 – 5 SM (sebelum nabi Isa). Tidak semua ayat-ayat dalam kitab Zabur di tulis oleh Nabi Daud.

Dalam Alkitab yang dikeluarkan oleh Lembaga Alkitab Indonesia kitab Zabur disebut Mazmur, dan termasuk dalam kitab-kitab perjanjian lama. Salah satu ayat dalam kitab Zabur menyatakan bahwa orang-orang yang takut kepada Allah (saleh), akan mewarisi bumi.

Dalam Al Qur’an ayat 105 surat 21 (Al Anbiyaa) dinyatakan, Dan sungguh telah Kami tulis di dalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hamba-Ku yang saleh. Dan pada kitab Zabur (Mazmur) 24:1; 25:12-13 dinyatakan, Mazmur Daud. Tuhanlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya. Siapakah orang yang takut akan TUHAN? Kepadanya TUHAN menunjukkan jalan yang harus dipilihnya. Orang itu sendiri akan menetap dalam kebahagiaan dan anak cucunya akan mewarisi bumi.

Kitab Injil.

Kitab Injil (berarti: kabar baik) terdiri dari 4 (kitab) yaitu, kitab Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes. Penulisanannya sekitar tahun 60 – 95 M (setelah Yesus). Ke-4 kitab ini terdapat dalam Alkitab cetakan Lembaga Alkitab Indonesia, termasuk dalam kitab-kitab perjanjian baru.

Penulis kitab Injil adalah murid-murid nabi Isa (Yesus). Yesus mati sekitar tahun 30 Masehi, murid-muridNya yang menjadi saksi hidup tentang kehidupan Yesus menuliskannya dalam ke-4 kitab tersebut.

Kitab Injil berisi tentang kehidupan Yesus (kelahiran, pekerjaan, kematian, kebangkitan-Nya, dan naik ke sorga). Kisah kelahiran-Nya yang tekenal adalah saat bayi Yesus yang baru lahir terancam pembunuhan oleh Herodes (panguasa kerajaan Romawi di Palestina). (Injil Matius 2:1-16). Pekerjaan-Nya yang terkenal dengan mujizat penyembuhan orang sakit, membangkitkan orang mati (Injil Matius 10:8), mengampuni dosa (Injil Matius 9:2). Kematian-Nya disalib dan kebangkitan-Nya pada hari ke-3 setelah di salib (Injil Matius 27:27-53; 28:1-6), dan terangkat ke sorga (Alkitab perjanjian baru kitab kisah rasul 1:9-11).


Al Qur’an juga mencatat tentang kelahiran, kematian, dan kebangkitan Nabi Isa (Yesus) dalam Al Qur’an ayat 23 surat 19 (Maryam) menyatakan, Kesejahteraan atas dirinya pada hari ia dilahirkan, dan pada hari ia meninggal dan pada hari ia dibangkitkan hidup kembali.

Alkitab yang ada sekarang ini (cetakan Lembaga Alkitab Indonesia) disamping memuat kitab-kitab Taurat, Zabur/Mazmur, dan Injil, juga memuat kitab-kitab nabi lainnya. Perjanjian lama 39 kitab, perjanjian baru 27 kitab.

Berikut kitab-kitab yang terdapat dalam Alkitab.

Perjanjian Lama (Kisah penciptaan dunia dan manusia, nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Lut,Ismail,Ishak, Yakub, Yusuf, Musa, peraturan ibadah bangsa Israel. 4 kitab pertama dikenal sebagai kitab Taurat),

Kejadian
Keluaran
Imamat
Bilangan
Ulangan
Yosua
Hakim-hakim (Kisah simson)
Rut
Samuel 1-2 (Kisah Goliat/Jalut lawan Daud)
Raja-raja 1-2 (Kisah raja-raja Israel)
Tawarikh 1-2
Ezra
Nehemia
Ester
Ayub (Kisah nabi Ayub)
Mazmur (Nyanyian dan doa Nabi Daud, dikenal sebagai Zabur)
Amsal Sulaiman (Nasihat-nasihat Nabi Sulaiman)
Pengkhotbah
Kidung Agung
Yesaya
Yermia
Ratapan
Yehezkiel (Dikenal sebagai Zulkifli)
Daniel (Wahyu masa datang (nubuat/nubuwwah) bangsa Israel, kedatangan Yesus, dan
pemerintahan di dunia)
Hosea
Yoel
Amos
Obaja
Yunus
Mikha
Nahum
Habakuk
Zefanya
Hagai
Zakaria
Maleakhi

Perjanjian baru (Kisah kehidupan Yesus dan pekerjaan-Nya. 4 kitab pertamaDikenal sebagai Injil)

Matius
Markus
Lukas
Yohanes
Kisah para rasul (Kisah penyebaran Injil kepada orang yang bukan Yahudi oleh murid-murid
Yesus. Melalui penulisan surat oleh Lukas, Petrus Yakobus, , Yohanes dan
Paulus)
Surat Paulus kepada jemaat Roma
Surat Paulus kepada jemaat Korintus 1-2
Surat Paulus kepada jemaat Galatia
Surat Paulus kepada jemaat Efesus
Surat Paulus kepada jemaat Filipi
Surat paulus Kepada jemaat Kolose
Surat Paulus kepada jemaat tesalonika 1-2
Surat Paulus kepada Timotius
Surat Paulus kepada Titus
Surat Paulus kepada Filemon
Surat kepada orang Ibrani
Surat Yakobus
Surat Petrus 1-2
Surat Yohanes 1-3
Surat Yudas
Wahyu kepada Yohanes (Wahyu masa datang,nubuat/nubuwwah) tentang kedatangan Yesus.
Dan akhir dunia)

Kitab-kitab perjanjian lama ditulis dalam bahasa Ibrani (Yahudi) . ditujukan terutama kepada bangsa Isarel/Yahudi.

Kitab-kitab perjanjian baru ditulis dalam bahasa Yunani (Grika) ditujukan kepada bangsa Israel/Yahudi maupun kepada orang bukan Israel/Yahudi.

Berikut catatan Alkitab tentang pekabaran Injil oleh murid-murid Yesus kepada bangsa-bangsa, juga kepada bangsa Arab.

Alkitab perjanjian baru kitab kisah para rasul 2:4-11, Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya. Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit. Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri. Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata: "Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea?
Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita: kita orang Partia, Media, Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia, Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene, pendatang-pendatang dari Roma, baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab, kita mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah."

Al Qur’an.

Al Qur’an (berarti: bacaan), diturunkan selama 23 tahun (13 tahun di Mekkah, 10 tahun di Maddinah). Jumlah surat Al Qur’an 114 (dibagi dalam 30 Juz, 554 ruku’, jumlah ayat 6236). Ayat Al Qur’an pertama turun pada tahun 610 Masehi (setelah Yesus) ketika Nabi Muhammad “bertahannuts” (menyendiri mempersiapkan diri) di Gua Hira 4,5 km sebelah utara kota Mekkah.

Al Qur’an ditulis oleh sahabat-sahabat nabi seperti Ali bin Abi Thalib, Ustman bin Affan, Ubay bin Ka’ab, Zaid bin Tzabit, Mu’amiyah, dalam bahasa Arab dengan dialek suku Quraisy. Ayat Al Qur’an dalam bentuk lembaran-lembaran seluruhnya ditulis dalam zaman Zaid bin Tsabit, dan dibukukan pada zaman khafilah Ustman bin Affan, dinamakan “ Al Mushhaf “.

Orang-orang yang beriman kepada Al Qur’an (orang-orang mu’min) akan percaya kepada 5 hal yang mengacu dalam Al Qur’an ayat 3-4 surat 2 (Al Baqarah),

1) Beriman kepada yang ghaib.
2) Mendirikan shalat
3) Menafkahkan sebagian rezki
4) Beriman kepada Al Qur’an dan kitab-kitab yang diturunkan sebelum Al Qur’an
5) Yakin adanya kehidupan akhirat

Al Qur’an adalah kitab suci terakhir yang diturunkan Allah, yang isinya mencakup segala pokok syari’at yang terdapat dalam kitab-kitab suci sebelumnya (Taurat, Zabur, dan Injil). Dengan demikian isi kandungan Al Qur’an tidak akan bertentangan dengan kitab-kitab sebelumnya.

Agama Yahudi dan Nasrani sudah ada waktu ayat-ayat Al Qur’an turun. Nabi Muhammad sendiri memiliki paman yang bernama Waraqah bin Naufah yang beragama nasrani. Ia mengerti bahasa Ibrani (Yahudi) dan menyalin kitab Injil dan Taurat ke dalam bahasa Arab.

Terlampir nama-nama surat yang terdapat dalam Al Qur’an,

1. Al Faatihah
2. Al Baqarah
3. Ali Imran
4. An Nisaa
5. Al Maa-idah
6. Al An’aam
7. Al A’raaf
8. Al Anfaal
9. At Taubah
10. Yunus
11. Huud
12.Yusuf
13. Ar Ra’d
14. Ibrahim
15. Al Hijr
16. An Nahl
17. Al Israa’
18. Al Khafi
19. Maryam
20. Thaahaa
21. Al Anbiyaa
22. Al Hajj
23. Al Mu’minuun
24. Al An Nuur
25. Al Furqaan
26. Asy syu’araa
27. An Naml
28. Al Qashash
29. Al Ankabuut
30. Ar Ruum
31. Luqman
32. As Sajdah
33. Al Ahzab
34. Saba’
35. Faathir
36. Yaasiin
37. Ash Shaaffat
38. Shaad
39. Az zumar
40. Al Mu’min
41. Fush Shilat
42. Asy syuura
43. Az Zukhruf
44. Ad Dukhaan
45. Al Jaatsiyah
46. Al ahqaaf
47. Muhammad
48. Al Fat’h
49. Al Hujuraat
50. Qaaf
51. Adz Dzaariyaat
52. Ath-Thuur
53. An Najm
54. Al Qamar
55. Ar Rahman
56. Al Waaqi’ah
57. Al Hadiid
58. Al Mujaadilah
59. Al Hasyr
60. Al Mumtahanah
61. Ash Shaff
62. Al Jumu’ah
63. Al Munaafiquun
64. At Taghgaabun
65. Ath Thaalaq
66. At Tahriim
67. Al Mulk
68. Al Qalam
69. Al Haaqqah
70. Al Ma’arij
71. Nuh
72. Al Jin
73. Al Muzzammil
74. Al Muddatstsir
75. Al Qiyaamah
76. Al Insaan
77. Al Mursalaat
78. An Naba
79. An Naazia’at
80. Abasa
81. At Takwiir
82. Al Infithaar
83. Al Muthaffifiin
84. Al insyiqaaq
85. Al Buruuj
86. Ath Thaariq
87. Al A’laa
88. Al Ghaasyiyah
89. Al Fajr
90. Al Balad
91. Asy syams
92. Al Lail
93. Adh Dhuhaa
94. Alam nasyrah
95. At Tiin
96. Al Alaq
97. Al Qadr
98. Al Bayyinah
99. Az Zalzalah
100. Al Aadiyaat
101. Al Qaariah
102. At Takatsur
103. Al Ashr
104. Al Humazah
105. Al Fiil
106. Quraisy
107. Al Maa’uun
108. Al Kautsar
109. Al Kaafiruun
110. An Nashr
111. Al Lahab
112. Al Ikhlas
113. Al Falaq
114. An Naas

Terjemahan Al Qur’an kebahasa latin dilakukan th-1543, terjemahan dalam bahasa Indonesia dilakukan pertengahan abad 17.

Al Qur’an dan Alkitab (didalamnya terdapat Taurat Zabur, dan Injil ) yang beredar saat ini dikeluarkan oleh departemen Agama-RI dan Lembaga Alkitab Indonesia. Pada ke dua lembaga itu terdapat para ahli yang sesuai dengan bidangnya.