03 December 2007

Khotbah nabi Isa


Ketika Yesus melihat orang banyak itu, naiklah Ia ke atas bukit dan setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. Maka Yesuspun mulai berbicara dan mengajar mereka, kata-Nya:

"Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur.
Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.
Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.
Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.
Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.
Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.

Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu."

"Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. “Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."

Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala.

Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu. Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya dan engkau dilemparkan ke dalam penjara.

Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.

Telah difirmankan juga: Siapa yang menceraikan isterinya harus memberi surat cerai kepadanya. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang menceraikan isterinya kecuali karena zinah, ia menjadikan isterinya berzinah; dan siapa yang kawin dengan perempuan yang diceraikan, ia berbuat zinah.

Kamu telah mendengar pula yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu di depan Tuhan. Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit adalah takhta Allah, maupun demi bumi, karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya, ataupun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja Besar; janganlah juga engkau bersumpah demi kepalamu, karena engkau tidak berkuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambutpun. Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.

Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi. Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu. Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil. Berilah kepada orang yang meminta kepadamu dan janganlah menolak orang yang mau meminjam dari padamu.

Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar. Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allahpun berbuat demikian? Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."

"Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga. Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu. Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."

"Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan. Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya.

"Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."

"Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian? Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu? Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?

"Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu. Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?

"Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.

Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
(kitab Injil Matius pasal 5-7)

Sedekah


Ayat Inti : Al Qur’an ayat 3 Surat 2 (Al Baqarah) (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka,

Sebelum Allah menjadi manusia, Allah terlebih dahulu menjadikan langit dan bumi sebagai tempat dimana manusia akan hidup. Dalam kehidupan kita sehari-hari sebetulnya Allah telah menyediakan rezki-Nya kepada orang-orang yang beriman kepada-Nya, Al Qur’an ayat 3 surat 65 Ath Thalaaq, Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya.

Berikut ayat-ayat Al Qur’an tentang sedekah,

1) Sedekah berarti berbuat kebajikan,
Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya. (Al Qur’an ayat 92 surat 3 Ali Imran)

2) Sedekah akan mendapat pahala,
Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala yang besar. (Al Qur’an ayat 7 surat 57 Al Hadiid)

Prinsip sedekah.

1) Langit dan bumi Allah yang punya,
Kepunyaan-Nya-lah perbendaharaan langit dan bumi; Dia melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyempitkan (nya). Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. (Al Qur’an ayat 12 surat 42 Asy Syuura)

2) Rezki datangnya dari Allah,
Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezki Yang Mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh. (Al Qur’an ayat 58 surat 51 Adz dzaariyaat).

3) Sedekah itu mengembalikan, bukan memberi,
Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan. (Al Qur’an ayat 245 surat 2 Al Baqarah)

Kita harus ingat bahwa segala milik kita itu adalah milik Allah, sehingga apa yang ada pada kita bukan milik kita sendiri, melainkan telah dipercayakan Allah kepada kita; kita tidak mempunyai hak milik atas apa yang Allah berikan pada kita.

Sikap memberi sedekah.

1) Sedekah jangan karena ria (diperlihatkan dan ingin dipuji),
Hai orang-orang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan sipenerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian… (Al Qur’an ayat 264 surat 2 Al Baqarah)

2) Sedekah jangan menyakiti penerima,
Perkataan yang baik dan pemberian ma`af lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan sipenerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun. (Al Qur’an ayat 263 surat 2 Al Baqarah)

3) Dalam sedekah jangan kikir,
Ingatlah, kamu ini orang-orang yang diajak untuk menafkahkan (hartamu) pada jalan Allah. Maka di antara kamu ada orang yang kikir, dan siapa yang kikir sesungguhnya dia hanyalah kikir terhadap dirinya sendiri…( Al Qur’an ayat 48 surat 47 Muhammad).

Dan Allah melebihkan sebahagian kamu dari sebahagian yang lain dalam hal rezki, tetapi orang-orang yang dilebihkan (rezkinya itu) tidak mau memberikan rezki mereka kepada budak-budak yang mereka miliki, agar mereka sama (merasakan) rezki itu. Maka mengapa mereka mengingkari ni`mat Allah? (Al Qur’an ayat 71 surat 16 An Nahl)

Ayat-ayat kitab Taurat, Zabur, dan Injil tentang sedekah.

1) Membantu yang miskin,
Kitab Taurat Ulangan 15:7-8 Jika sekiranya ada di antaramu seorang miskin, salah seorang saudaramu di dalam salah satu tempatmu, di negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, maka janganlah engkau menegarkan hati ataupun menggenggam tangan terhadap saudaramu yang miskin itu, tetapi engkau harus membuka tangan lebar-lebar baginya dan memberi pinjaman kepadanya dengan limpahnya, cukup untuk keperluannya, seberapa ia perlukan.

2) Membela yang kekurangan,
Kitab Zabur (Mazmur) 82:3 Berilah keadilan kepada orang yang lemah dan kepada anak yatim, belalah hak orang sengsara dan orang yang kekurangan!

3) Sedekah yang tersembunyi,
Injil Matius 6:2-4 Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu. Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."

Pernyataan Yesus (Nabi Isa) tentang sedekah yang tersembunyi terdapat juga dalam Al Qur’an ayat 271 surat 2 Al Baqarah, Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Sedekah yang sempurna.

1) Memberi dari kekurangan,
Injil Markus 12:43-44 Maka dipanggil-Nya murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan. Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya."

2) Memberi dari segala yang kita miliki,
Injil Matius 19:21 Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."

Ada dua jenis sedekah yang sempurna yang diajarkan Yesus (nabi Isa), pertama bersedekah dari kekurangan kita, kedua, bersedekah dari segala yang kita miliki. Kedua jenis sedekah ini mengajarkan satu hal yang sama yaitu mengasihi dan mengutamakan orang lain yang kesusahan dari pada diri kita sendiri.

Sedekah dari sebagian rezki yang kita peroleh adalah hal yang biasa yang dilakukan orang, bahkan antara orang yang tidak berimanpun melakukan hal yang demikian. Namun sedekah yang dilakukan dengan memberikan seluruh yang ada pada kita, bahkan bersedekah pada saat kita berkekurangan, hanya dilakukan oleh orang-orang yang beriman. Inilah sedekah yang sempurna.

05 November 2007

Sepuluh Perintah Allah

Ayat Inti: Al Qur’an ayat 2 surat 17 (Al Israa’), Dan Kami berikan kepada Musa Kitab (Taurat) dan Kami jadikan kitab (Taurat) itu petunjuk kepada bani Israil (dengan firman):” Jangan kamu mengambil penolong selain Aku,

Dalam Al Qur’an dicatat sejarah perintah Allah kepada nabi Musa di gunung Sinai, ketika bani Israil berada di tanah kanaan (Palestina), sebagaimana juga dicatat dalam Alkitab perjanjian lama. Oleh sebab itu adalah bijaksana kita mengambil pelajaran dan manfaat dari perintah-perintah Allah itu untuk kehidupan kita saat ini.

Perintah-1 “Jangan ada allah lain dihadapan-Ku”.

Kitab Taurat Keluaran 20:1-3, Lalu Allah mengucapkan segala firman ini: "Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan. Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.

Al Qur’an ayat 2 surat 17 (Al Israa’), Dan Kami berikan kepada Musa Kitab (Taurat) dan Kami jadikan kitab (Taurat) itu petunjuk kepada bani Israil (dengan firman):” Jangan kamu mengambil penolong selain Aku,

Perintah-2 “Jangan membuat dan menyembah allah lain”.

Kitab Taurat Keluaran 20:4-6, Jangan membuat bagimu patung Jangan sujud menyembah kepadanya

Al Qur’an ayat 22-23 surat 17 (Al Israa’), ), Janganlah kamu adakan tuhan yang lain di samping Allah, agar kamu tidak menjadi tercela dan tidak ditinggalkan (Allah)…Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia …

Perintah-3 “Jangan menyebut nama Allah dengan sembarangan”.

Kitab Taurat Keluaran 20:7 , Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan

Al Qur’an ayat 1 surat 87 (Al A’laa), Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Paling Tinggi,

Perintah-4 “ingat dan sucikan hari sabat”.

Kitab Taurat Keluaran 20:8-11, ingat dan kuduskalah hari sabat, enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya

Al Qur’an ayat 123-124 surat 16 (An Nahl), Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad): "Ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanif." dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan. Sesungguhnya diwajibkan (menghormati) hari Sabtu atas orang-orang (Yahudi) yang berselisih padanya. Dan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar akan memberi putusan di antara mereka di hari kiamat terhadap apa yang telah mereka perselisihkan itu.


Perintah-5 “Hormati ayah dan ibumu”.

Kitab Taurat Keluaran 20:12, Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu..

Al Qur’an ayat 23 surat 17 (Al Israa’), ….dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.

Perintah-6 “Jangan membunuh”.

Kitab Taurat Keluaran 20:13 , Jangan membunuh,

Al Qur’an ayat 33 surat 17 (Al Israa’), janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya), melainkan dengan suatu (alasan) yang benar. Dan barangsiapa dibunuh secara zalim, maka sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepada ahli warisnya, tetapi janganlah ahli waris itu melampaui batas dalam membunuh. Sesungguhnya ia adalah orang yang mendapat pertolongan.

Perintah-7 “Jangan berzinah”.

Kitab Taurat Keluaran 20:14 , Jangan berzinah,

Al Qur’an ayat 32 surat 17 (Al Israa’), Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.

Perintah-8 “Jangan mencuri”.

Kitab Taurat Keluaran 20: 15 , Jangan mencuri,

Al Qur’an ayat 38 surat 5 (Al Maaidah), Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Perintah-9 “Jangan berdusta”.

Kitab Taurat Keluaran 20:16 , Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.

Al Qur’an ayat 10 surat 51 (Adz Dzaariyaat), Terkutuklah orang-orang yang banyak berdusta

Perintah-10 “Jangan kamu ingin”.

Kitab Taurat Keluaran 20:17, Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apapun yang dipunyai sesamamu."

Al Qur’an ayat 36 surat 17 (Al Israa’), Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.

Tidak satupun agama yang menyuruh umatnya untuk membunuh, berzinah, mencuri, berdusta, dan tidak satupun agama yang menyuruh umatnya untuk membuat Allah lain dan menyebut nama Allahnya dengan sia-sia.

Menghormati orang tua adalah kewajiban, tidak bisa dibantah oleh agama manapun, dan memiliki satu hari perhentian (sabat) untuk menyembah Tuhan adalah cara terbaik umat beragama untuk mengingat Tuhannya dalam kesibukan kehidupan dunia. Sebagaimana seharusnya makhluk ciptaan menyembah sang penciptanya.

Itulah sepuluh perintah Allah yang merupakan gambaran keinginan/kehendak Allah kepada bani Israil saat itu. Beruntunglah Al Qur’an mencatatnya untuk menjadi pedoman moral bagi umat selanjutnya, termasuk kita pada saat ini.

Dalam sepuluh perintah Allah, tidak satupun perintah untuk memusuhi, memerangi, berjihat, memaksakan kehendak Allah kepada umatnya, apalagi kepada orang lain. Untuk ayat-ayat yang masih bersifat demikian dalam Al Qur’an harus ditinggalkan.

Sepuluh printah Allah itu, menjadi acuan moral secara universal, karena dapat diterapkan oleh agama manapun, karena sifat Allah itu universal, bukan milik satu agama.

Juru Safa'at

Ayat Inti: Al Qur’an ayat 51 surat 6 (Al An’aam), Dan berilah peringatan dengan apa yang diwahyukan itu kepada orang-orang yang takut akan dihimpunkan kepada Tuhannya (pada hari kiamat), sedang bagi mereka tidak ada seorang pelindung dan pemberi syafaat pun selain daripada Allah, agar mereka bertakwa.

Syafa`at adalah usaha perantaraan dalam memberikan sesuatu manfa`at bagi orang lain atau mengelakkan sesuatu mudharat bagi orang lain. Syafa`at yang tidak diterima di sisi Allah adalah syafa`at bagi orang-orang kafir.

Juru safaat adalah perantara atau pembela yang akan menolong seseorang. Dalam pengadilan umum kita kenal sebagai pengacara. Pada penghukuman hari kiamat, perbuatan manusia akan diadili oleh Allah. Dalam pengadilan itu manusia akan mempertanggungjawabkan perbuatan dosanya dihadapan Tuhan, tanpa ada seorang juru safaat. Namun menurut ayat Al Qur’an diatas, ada pemberi syafaat, yaitu Allah.

Lebih jauh ayat Al Qur’an berkata,

Al Qur’an ayat 87 surat 19 (Maryam), Mereka tidak berhak mendapat syafaat kecuali orang yang telah mengadakan perjanjian di sisi Tuhan Yang Maha Pemurah.

Orang yang telah mengadakan perjanjian dengan Tuhan (dalam ayat lain disebut “seidzin-Nya”), boleh memberi syafaat atau menjadi juru syafaat. Kita akan menyelidiki, siapakah yang telah mengadakan perjanjian (mendapatkan idzin Allah) untuk menjadi juru syafaat di akhirat atau hari kiamat nanti,

Al Qur’an ayat 45 surat 3 Ali Imran, (Ingatlah), ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih `Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah),

Al Qur’an ayat 61 surat 43 Az Zukhruf, Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus.

Yang berhubungan dengan dunia dan akhirat hanya satu nama, tiada yang lain, yaitu nabi Isa (Yesus Kristus) seperti yang disebutkan ayat Al Qur’an diatas.

Juru Safaat dalam Injil.

Al Qur’an tidak berdiri sendiri dalam pernyataan tentang juru safaat, dalam Alkitabpun diterangkan siapa Juru safaat itu,

Kitab Injil Matius 28:18, Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.

Alkitab perjanjian baru surat Yohanes, 1 Yohanes 2:1, Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil.

Apabila kita berbuat dosa, hukumannya sudah jelas.

Al Qur’an ayat 81 surat 2(Al Baqarah), (Bukan demikian), yang benar: barangsiapa berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.

Perbuatan baik kita tidak dapat membantu, juga para nabi tidak dapat membantu. Dan bahkan ada yang minta di doakan akan keselamatannya.

Al Qur’an ayat 7 surat 17 Al Israa’, Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat maka kejahatan itu bagi dirimu sendiri,…

Al Qur’an ayat 56 surat 33 (Al Ahzab), Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya

Namun bersyukur kepada Allah, yang karena Kasih-Nya telah memberi Juru safaat bagi manusia, sebagaimana yang disebutkan dalam Injil,

Kitab Injil Yohanes 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Hanya Allah dan orang yang mendapat idzin-Nya, dapat menjadi Juru safaat kita di akhirat nanti, dan itu hanya satu nama,

Akitab perjanjian baru Kisah rasul 4:12 Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."

03 October 2007

Berpuasa

Ayat Inti : Al Qur’an ayat 183-185 Surat 2 (Al Baqarah) Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. … (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). …

Berpuasa menunjukkan kepada disiplin berpantang (makan,minum, nafsu) demi maksud rohani. Sekalipun berpuasa sering dikaitkan dengan doa, namun puasa harus dipandang sebagai suatu tindakan rohani tersendiri. Sebenarnya, berpuasa dapat disebut "berdoa tanpa mengucapkan kata-kata".

Tujuan berpuasa.

1) Sebagai cara bertobat kepada Allah atas kesalahan kita,
Dan tidak layak bagi seorang mu'min membunuh seorang mu'min (yang lain), kecuali karena tersalah (tidak sengaja), dan barangsiapa membunuh seorang mu'min karena tersalah (hendaklah) ia memerdekakan seorang hamba sahaya yang beriman serta membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh itu), kecuali jika mereka (keluarga terbunuh) bersedekah. Jika ia (si terbunuh) dari kaum yang memusuhimu, padahal ia mu'min, maka (hendaklah si pembunuh) memerdekakan hamba-sahaya yang mukmin. Dan jika ia (si terbunuh) dari kaum (kafir) yang ada perjanjian (damai) antara mereka dengan kamu, maka (hendaklah si pembunuh) membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh) serta memerdekakan hamba sahaya yang mukmin. Barangsiapa yang tidak memperolehnya, maka hendaklah ia (si pembunuh) berpuasa dua bulan berturut-turut sebagai cara taubat kepada Allah. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (Al Qur’an ayat 92 surat 4 An Nisaa)

2) Memohon ampunan kepada Allah,
Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mu'min, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam keta`atannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu`, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.(Al Qur’an ayat 35 surat 33 Al Ahzab)

3) Untuk bernazar (janji),
Maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah: "Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini". (Al Qur’an ayat 26 surat 19 Maryam)

Orang beriman yang berpuasa untuk menunjukkan kerendahan hati, penyangkalan diri, dan kepatuhan kepada Allah serta mencari karunia, pertolongan, perlindungan, dan perkenan dari-Nya

Catatan ayat-ayat kitab Taurat, Zabur, dan Injil tentang berpuasa,

1) Berpuasa untuk merendahkan diri dihadapan Allah,
Kitab Taurat Imamat 16:29 Inilah yang harus menjadi ketetapan untuk selama-lamanya bagi kamu, yakni pada bulan yang ketujuh, pada tanggal sepuluh bulan itu kamu harus merendahkan diri dengan berpuasa dan janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan, baik orang Israel asli maupun orang asing yang tinggal di tengah-tengahmu.

2) Nabi Daud berpuasa untuk orang lain,
Kitab Zabur (Mazmur) 35:13 Tetapi aku, ketika mereka sakit, aku memakai pakaian kabung; aku menyiksa diriku dengan berpuasa, dan doaku kembali timbul dalam dadaku,

3) Ketika Nabi Musa menghadap Tuhan, Ia berpuasa (40 hari),
Kitab Taurat Keluaran 34:28 Dan Musa ada di sana bersama-sama dengan TUHAN empat puluh hari empat puluh malam lamanya, tidak makan roti dan tidak minum air, dan ia menuliskan pada loh itu segala perkataan perjanjian, yakni Kesepuluh Firman.

4) Sebelum memberitakan Injil, Yesus berpuasa. (40 hari),
Kitab Injil Matius 4:2 Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus.

Sikap pada saat berpuasa.

Jangan bicara kotor, dan menahan diri.

Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim 656 Diriwayatkan daripada Abu Hurairah r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: Apabila seseorang daripada kamu sedang berpuasa pada suatu hari, janganlah bercakap tentang perkara yang keji dan kotor. Apabila dia dicaci maki atau diajak berkelahi oleh seseorang, hendaklah dia berkata: Sesungguhnya hari ini aku berpuasa, sesungguhnya hari ini aku berpuasa

Sikap berpuasa menurut kitab Taurat, Zabur, dan Injil,

1) Membuang kelaliman,
Alkitab perjanjian lama kitab Yesaya 58:5-6 Sungguh-sungguh inikah berpuasa yang Kukehendaki, dan mengadakan hari merendahkan diri, jika engkau menundukkan kepala seperti gelagah dan membentangkan kain karung dan abu sebagai lapik tidur? Sungguh-sungguh itukah yang kausebutkan berpuasa, mengadakan hari yang berkenan pada TUHAN? Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki, ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk,

2) Menjadi cela bagi orang yang tidak mau mengakui kesalahannya,
Kitab Zabur (mazmur) 69: 5,10 Ya Allah, Engkau mengetahui kebodohanku, kesalahan-kesalahanku tidak tersembunyi bagi-Mu. Aku meremukkan diriku dengan berpuasa, tetapi itupun menjadi cela bagiku;

3) Jangan diketahui orang,
Injil Matius 6:16-18 "Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."

Dari ayat-ayat Al Qur’an, Taurat, Zabur, dan injil, dapat dilihat bahwa berpuasa tidak hanya menahan dari rasa lapar dan haus, melainkan juga menahan dari segala keinginan dan tindakan yang merugikan orang lain dan tidak menunjukkan/memperlihatkan kepada orang lain bahwa kita sedang berpuasa.

Berpuasa yang ria (mempertunjukkan kepada orang lain) tidaklah dikenan Allah, sebab berpuasa seperti itu berpusat kepada “pujian diri”, bukan karena Allah. Hendaklah berpuasa dilakukan karena kesadaran diri, kebutuhan jiwa kita yang hancur dihadapan Allah, bukan hanya karena peraturan. Berpuasa seperti ini akan menghasilkan penguasaan diri (makan,minum,nafsu) dan sikap yang baik terhadap orang lain. Tuhanlah Yang Maha Mengetahui.

Baptisan dalam Al Qur'an

Ayat Inti: Al Qur’an ayat 138 surat 2 (Al Baqarah), Shibghah Allah. Dan siapakah yang lebih baik shibghahnya dari pada Allah? Dan hanya kepada-Nya-lah kami menyembah.

`Shibghah` artinya celupan. Shibghah Allah (celupan Allah) yang berarti iman kepada Allah yang tidak disertai dengan kemusyrikan. Ayat diatas muncul ketika membahas kepercayaan Yahudi dan Nasrani, dengan kepercayaan nabi Ibrahim dalam surat Al Baqarah.

Dalam surat Al baqarah diceritakan bahwa bani Israil diselamatkan Allah melalui awan, dan pembelahan laut merah, ketika mereka dikejar oleh raja mesir Fir’aun,

Al Qur’an ayat 50 surat 2 (Al Baqarah), Dan (ingatlah), ketika Kami belah laut untukmu, lalu Kami selamatkan kamu dan Kami tenggelamkan (Fir`aun) dan pengikut-pengikutnya sedang kamu sendiri menyaksikan.

Al Qur’an ayat 57 surat 2 (Al Baqarah), Dan Kami naungi kamu dengan awan, dan Kami turunkan kepadamu "manna" dan "salwa". ..

“Manna” makanan sejenis tumbuhan dan “salwa” sejenis burung. Dalam kitab Taurat dijelaskan juga peristiwa tersebut,

Kitab Taurat Keluaran 16:11-35 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
"Aku telah mendengar sungut-sungut orang Israel; katakanlah kepada mereka: Pada waktu senja kamu akan makan daging dan pada waktu pagi kamu akan kenyang makan roti; maka kamu akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, Allahmu."
Pada waktu petang datanglah berduyun-duyun burung puyuh yang menutupi perkemahan itu; dan pada waktu pagi terletaklah embun sekeliling perkemahan itu. Ketika embun itu telah menguap, tampaklah pada permukaan padang gurun sesuatu yang halus, sesuatu yang seperti sisik, halus seperti embun beku di bumi…Umat Israel menyebutkan namanya: manna; warnanya putih seperti ketumbar dan rasanya seperti rasa kue madu. .. Orang Israel makan manna empat puluh tahun lamanya, sampai mereka tiba di tanah yang didiami orang; mereka makan manna sampai tiba di perbatasan tanah Kanaan.

Ketika bani Israil dikejar oleh raja Mesir Fir’aun, Tuhan menyelamatkan mereka melalui tiang awan dan pembelahan laut merah,

Kitab Taurat keluaran 14:19-22, Kemudian bergeraklah Malaikat Allah, yang tadinya berjalan di depan tentara Israel, lalu berjalan di belakang mereka; dan tiang awan itu bergerak dari depan mereka, lalu berdiri di belakang mereka. Demikianlah tiang itu berdiri di antara tentara orang Mesir dan tentara orang Israel; dan oleh karena awan itu menimbulkan kegelapan, maka malam itu lewat, sehingga yang satu tidak dapat mendekati yang lain, semalam-malaman itu. Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman itu TUHAN menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu. Demikianlah orang Israel berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering; sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok bagi mereka.

Peristiwa penyelamatan Allah bagi bani Israil oleh Allah dalam Alkitab dikenal sebagai “baptisan Allah” atau “celupan Allah” kepada bani Israil,

Alkitab perjanjian baru surat Paulus kepada orang korintus 1 Koritus 10:2, Untuk menjadi pengikut Musa mereka semua telah dibaptis dalam awan dan dalam laut.

Baptisan dalam kitab Injil.

Manusia yang berbuat dosa akan dihukum berupa kematian kekal dalam neraka sebagaimana yang dijelaskan dalam ayat Al Qur’an berikut,

Al Qur’an ayat 81 surat 2(Al Baqarah), (Bukan demikian), yang benar: barangsiapa berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.

Tidak ada seorangpun manusia yang dapat lolos dari neraka karena dosanya,

Al Qur’an ayat 57 surat 5 (Al Maaidah), Mereka ingin keluar dari neraka, padahal mereka sekali-kali tidak dapat keluar daripadanya, dan mereka beroleh azab yang kekal.

Alkitab perjanjian baru surat Paulus kepada orang roma 7:24 Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?

Namun kita bersyukur, Allah yang menyelamatkan manusia dari dosa,

Al Qur’an ayat 135 surat 3 (Ali Imran), ….dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.

Dalam kitab Injil mereka yang beriman kepada Allah dengan percaya kepada nabi Isa (Yesus) sebagai Juru selamat akan diselamatkan dengan cara dibaptis, yaitu dicelupkan/diselamkan ke dalam air,

Kitab Injil Markus 1:4, demikianlah Yohanes Pembaptis tampil di padang gurun dan menyerukan: "Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu."

Alkitab perjanjian baru kisah para rasul 2:38, Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.

Baptisan merupakan lambang “kematian terhadap dosa”, yaitu matinya kehidupan manusia lama yang berdosa, dan bangkit menerima kehidupan manusia yang baru, dimana Allah telah menyelamatkan/membenarkan, dan mengampuni dosa mereka.

Kita yang percaya kepada nabi Isa (Yesus) telah “dibaptis”. Melalui kematian-Nya di kayu salib, kita “mati di dalam dosa”, dan melalui kebangkitan-Nya, kita dibangkitkan untuk menerima hidup baru,

Alkitab perjanjian baru surat Paulus kepada orang roma 6:3-5, Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya? Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru. Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya.

Al Qur’an ayat 33-34 surat 19 Maryam, Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali". Itulah Isa putera Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya.

Al Qur’an ayat 159 surat 4 An Nisaa’, Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (`Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari Kiamat nanti `Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka.

Melalui shibghah Allah, celupan Allah (baptisan Allah), kita mati dalam dosa bersama nabi Isa (Yesus), dan dibangkitkan sebagaimana nabi Isa (Yesus) telah dibangkitkan hidup kembali, menuju kepada kehidupan yang kekal di hari kiamat nanti.

03 September 2007

Kitab-kitab Tauhid utk siapa ?

Ayat Inti: : Al Qur’an ayat 3 Surat 3 Ali Imran, Dia menurunkan Al Kitab (Al Qur'an) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil.
Al Qur’an ayat 163 Surat 4 An-Nisaa, Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Isma`il, ishak, Ya`qub dan anak cucunya, `Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Daud.

Kitab-kitab Tauhid, adalah kitab-kitab yang mengajarkan tentang Allah Yang Maha Esa. Allah menurunkan wahyu yang dikitabkan oleh para nabi untuk satu maksud, yaitu mengenalkan manusia akan Tuhan yang Esa. Kitab Taurat, Zabur, Injil, dan Al Qur’an mengajarkan tentang Allah yang benar, bukan tuhan berhala.

Yang menjadi persoalan, manusia menganggap kitab-kitab itu hanya untuk umat/orang/nabi tertentu. Kita lihat ayat-ayatnya.

Kitab Taurat, apakah hanya untuk bani Israel (Yahudi) ?

Kitab Taurat Imamat 24:22, Satu hukum berlaku bagi kamu, baik bagi orang asing maupun bagi orang Israel asli, sebab Akulah TUHAN, Allahmu."

Orang “asing” adalah orang-orang yang bukan bani Israel, baik mereka yang kawin-campur dengan bani Israel, maupun mereka yang menetap di tanah Israel.

Firman Allah dalam kitab Taurat “diberikan” kepada bani Israel melalui nabi Musa, namun Firman Allah itu “berlaku” bagi bani Israel dan orang asing. Perhatikan ayat-ayat kitab taurat selanjutnya.

1) Hukum Tuhan dalam kitab Taurat, berlaku juga bagi orang asing.

Kitab Taurat Keluaran 12:49, Satu hukum saja akan berlaku untuk orang asli dan untuk orang asing yang menetap di tengah-tengah kamu."

2) Dalam kitab Taurat, bani Israel dan orang yang bukan Israel sama di mata Allah.

Kitab Taurat Bilangan 15:30, Satu hukum saja akan berlaku untuk orang asli dan untukMengenai jemaah itu, haruslah ada satu ketetapan bagi kamu dan bagi orang asing yang tinggal padamu; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya bagi kamu turun-temurun: kamu dan orang asing haruslah sama di hadapan TUHAN.

Kitab Zabur (Mazmur) , apakah hanya untuk nabi Daud (bani Israel) ?

Kitab Zabur (Mazmur) 146:9, TUHAN menjaga orang-orang asing, anak yatim dan janda ditegakkan-Nya kembali, tetapi jalan orang fasik dibengkokkan-Nya.

Dalam ayat Al Qur’an sebelumnya, Al Qur’an ayat 163 Surat 4 An-Nisaa, …………Dan Kami berikan Zabur kepada Daud, adalah benar bahwa Firman Allah dalam kitab Zabur “diberikan (diturunkan)” kepada Nabi Daud, namun ayat kitab Zabur di atas menegaskan bahwa kitab Zabur “berlaku” untuk orang-orang asing yang bukan bani Israel…”Tuhan menjaga orang-orang asing”.

Kitab Injil, apakah hanya untuk bani Israel (Yahudi) ?

Kitab Injil Matius 28:18-20, Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."

Selama hidup-Nya nabi Isa mengajarkan kabar baik (Injil) kepada orang-orang Yahudi, namun setelah Ia bangkit dari kematian, murid-murid-Nya diperintahkan untuk menjadikan semua bangsa menjadi murid-Nya.

Perhatikan ayat-ayat berikut,

1) Pekabaran Injil kepada orang Arab.

Alkitab perjanjian baru kitab kisah para rasul 2:4-11, Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya. Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit. Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri. Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata: "Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea?
Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita: kita orang Partia, Media, Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia, Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene, pendatang-pendatang dari Roma, baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab, kita mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah."

2) Injil kerajaan menjadi saksi bagi semua bangsa.

Kitab Injil Matius 24:14Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya."

3) Keselamatan dalam Injil ditawarkan kepada setiap orang.

Kitab Injil Yohanes 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Alkitab perjanjian baru surat Paulus kepada orang Roma 1:16, Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani.

Alkitab Perjanjian baru kitab Wahyu kepada Yohanes 14:6, Dan aku melihat seorang malaikat lain terbang di tengah-tengah langit dan padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakannya kepada mereka yang diam di atas bumi dan kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum,

Al Qur’an untuk manusia ?

Al Qur’an ayat 20 surat 45 (Al Jaatsiyah), Al Qur'an ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini.

Ayat diatas menyatakan bahwa Al Qur’an adalah pedoman dan rahmat bagi manusia yang meyakini. Perhatikan ayat-ayat Al Qur’an berikut,

1) Al Qur’an di turunkan dalam bahasa Arab agar dimengerti oleh orang Arab.

Al Qur’an ayat 3 surat 43 (Az Zukkhruf), Sesungguhnya Kami menjadikan al-Qur'an dalam bahasa Arab supaya kamu memahami(nya).

2) Al Qur’an di turunkan dalam bahasa Arab agar dimengerti oleh penduduk Mekkah.

Al Qur’an ayat 7 surat 42 (Asy Syuura), Demikianlah Kami wahyukan kepadamu al-Qur'an dalam bahasa Arab supaya kamu memberi peringatan kepada ummul Qura (penduduk Mekah) dan penduduk (negeri-negeri) sekelilingnya serta memberi peringatan (pula) tentang hari berkumpul (kiamat) yang tidak ada keraguan padanya.Segolongan masuk surga dan segolongan masuk neraka.

Al Qur’an turun dalam bahasa Arab karena ditujukan untuk memperbaiki kehidupan orang Arab yang masih hidup dalam keadaan “jahilliah” pada saat itu. Dalam Al Qur’an terdapat Firman Allah yang berguna bukan hanya bagi orang Arab namun juga bagi manusia lainnya.

Firman Allah untuk siapa ?

1) Firman Allah untuk hidup manusia

Kitab Injil Matius 4:4, Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."

2) Firman Allah untuk bangsa-bangsa.

Alkitab Perjanjian baru kisah para rasul 11:1, Rasul-rasul dan saudara-saudara di Yudea mendengar, bahwa bangsa-bangsa lain juga menerima firman Allah.

3) Firman Allah memberi pertimbangan dalam pikiran manusia.

Alkitab perjanjian baru kitab Ibrani 4:12, Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita

Kitab-kitab tauhid diberikan Allah kepada bangsa-bangsa pada zamannya. “Tidaklah kami utus seorang rasul kecuali dengan bahasa kaumnya, agar ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka” Al Qur’an ayat 4 surat 14 (Ibrahim).

Kitab-kitab Tauhid berisi Firman Allah, dan Firman Allah itu berguna bagi manusia. Melalui Firman Allah, manusia mengetahui kehendak Allah, melalui Firman Allah manusia mengatahui kebaikan Allah dan kejahatan manusia, melalui Firman Allah manusia hidup dan selamat dari kematian akibat dosa.

01 August 2007

Roh Kudus dan Malaikat

Ayat inti: Al Qur’an ayat 17 surat 19 Maryam, maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna.

Pada saat nabi Isa lahir, ada dua hal yang berperan, pertama adalah malaikat dan yang kedua adalah Ruhul-Qudus. Perhatikan ayat-ayat Al Qur’an berikut,

1) Malaikat Jibril memberi kabar kepada maryam,

Al Qur’an ayat 45 surat 3 Ali Imran, (Ingatlah), ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih `Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah),

2) Ruhul-Qudus menguatkan nabi Isa,

Al Qur’an ayat 110 surat 5 Al Maa-idah, (Ingatlah), ketika Allah mengatakan: "Hai `Isa putra Maryam, ingatlah ni`mat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkan kamu dengan ruhul qudus

Kitab Injil juga mencatat hal yang sama saat nabi Isa lahir,

Kitab Injil Lukas 1:35, Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.

Dalam hal ini malaikat berfungsi sebagai pembawa berita/pesan akan lahirnya nabi Isa, sedangkan Ruhul-Qudus berfungsi dalam proses kandungan Maryam, ibu nabi Isa.

Siapa Ruhul-Qudus itu?

Al Qur’an surat ayat 110 surat 5 Al Maa-idah, (Ingatlah), ketika Allah mengatakan: "Hai `Isa putra Maryam, ingatlah ni`mat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkan kamu dengan ruhul qudus. ..

Al Qur’an mencatat adanya Ruhul-Qudus dan roh (ruh). Ruhul-Qudus berkaitan dengan peristiwa kelahiran nabi Isa, sedangkan roh (ruh) berkaitan dengan penciptaan manusia (nabi Adam). Perhatikan ayat-ayat berikut,

1) Ruhul-Qudus berkaitan dengan kelahiran nabi Isa,

Al Qur’an ayat 110 surat 5 Al Maa-idah, (Ingatlah), ketika Allah mengatakan: "Hai `Isa putra Maryam, ingatlah ni`mat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkan kamu dengan ruhul qudus

2) roh yang berhubungan dengan penciptaan manusia (nabi Adam),

Al Qur’an ayat 9 surat 32 As Sajdah, Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh) nya roh (ciptaan) -Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.

Ayat-ayat Alkitab berikut menjelaskan tentang siapa itu Ruhul-Qudus,

1) Ruhul-Qudus ada pada saat kelahiran nabi Isa,

Kitab Injil Lukas 1:35, Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.

2) Ruhul-Qudus memenuhi/menyertai nabi Isa,

Kitab Injil Lukas 4:1, Yesus, yang penuh dengan Roh Kudus, kembali dari sungai Yordan, lalu dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun.

3) Ruhul-Qudus itu Penghibur yang diutus Bapa (Allah),

Kitab Injil Yohanes, 14:26 tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.

4) Ruhul-Qudus adalah Roh-Kebenaran,

Kitab Injil Yohanes 15:26 Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku.

5) Ruhul-Qudus adalah Roh-Mu yang kudus,

Kitab Zabur (Mazmur) 51:11 Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!

6) Ruhul-Qudus adalah Roh-Kemuliaan, Roh Allah,

Alkitab perjanjian baru surat 1 Petrus 4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

roh (ruh) adalah nafas hidup yang dihembuskan Allah saat penciptaan manusia (nabi Adam),

Al Qur’an surat ayat 28-29 surat 15 Al Hijr, Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan ke dalamnya ruh (ciptaan) Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.

Kitab Taurat Kejadian 2:7 ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.

Malaikat.

Al Qur’an ayat 2 surat 16 An Nahl, Dia menurunkan para malaikat dengan (membawa) wahyu dengan perintah-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya, yaitu: "Peringatkanlah olehmu sekalian, bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka hendaklah kamu bertakwa kepada-Ku".

Malaikat adalah pembawa wahyu dengan perintah Allah. Malaikat yang sering disebut namanya adalah malaikat Jibril.

1) Malaikat adalah utusan Tuhan/pembawa berita,

Al Qur’an ayat 19 surat 19 Maryam, Ia (Jibril) berkata: "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci".

2) Malaikat adalah pesuruh Allah,

Al Qur’an ayat 4 surat 97 Al Qadr, Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.

Dalam Alkitabpun terdapat Malaikat Jibril (Gabriel), berkenaan peristiwa lahirnya nabi Isa (Yesus) dan pemberian wahyu (penglihatan) kepada nabi Daniel.

1) Malaikat Jibril datang kepada nabi Daniel,

Alkitab perjanjian lama kitab Daniel 9:21 sementara aku berbicara dalam doa, terbanglah dengan cepat ke arahku Gabriel, dia yang telah kulihat dalam penglihatan yang dahulu itu pada waktu persembahan korban petang hari.

2) Malaikat Jibril adalah pembawa pesan Allah,

Kitab Injil Lukas 1:19, Jawab malaikat itu kepadanya: "Akulah Gabriel yang melayani Allah dan aku telah diutus untuk berbicara dengan engkau dan untuk menyampaikan kabar baik ini kepadamu.

3) Malaikat Jibril adalah pesuruh Allah,

Kitab Injil Lukas 1:26-31 Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.

Malaikat-malaikat adalah pembawa pesan/berita dari Allah.

Ruhul-Qudus adalah Roh-Allah, Roh-Kebenaran, yang menghibur, membawa manusia kepada kebenaran, memberi kuasa, dan menyertai manusia yang percaya kepada Allah.

Aku ceraikan kamu dg cara yang baik

Ayat Inti : Al Qur’an Ayat 28 surat 33 Al Ahzab, Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu: "Jika kamu sekalian mengingini kehidupan dunia dan perhiasannya, maka marilah supaya kuberikan kepadamu mut`ah dan aku ceraikan kamu dengan cara yang baik.

Isteri-isteri Nabi Muhammad s.a.w adalah isteri-isteri yang dinikahi beliau sebagai akibat adanya peperangan, hal ini berlaku hanya kepada Nabi Muhammad, bukan untuk semua orang mu’min.

Hai Nabi, sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu isteri-isterimu yang telah kamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yang kamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu, … dan perempuan mu'min yang menyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi mau mengawininya, sebagai pengkhususan bagimu, bukan untuk semua orang mu'min. ... (Al Qur’an ayat 50 surat 33 Al Ahzab)

Peraturan cerai pertama kali diberikan Allah kepada Nabi Musa ketika bangsa Israel memasuki tanah Kanaan (Palestina),

Kitab Taurat Ulangan 24:1-4 "Apabila seseorang mengambil seorang perempuan dan menjadi suaminya, dan jika kemudian ia tidak menyukai lagi perempuan itu, sebab didapatinya yang tidak senonoh padanya, lalu ia menulis surat cerai dan menyerahkannya ke tangan perempuan itu, sesudah itu menyuruh dia pergi dari rumahnya, dan jika perempuan itu keluar dari rumahnya dan pergi dari sana, lalu menjadi isteri orang lain, dan jika laki-laki yang kemudian ini tidak cinta lagi kepadanya, lalu menulis surat cerai dan menyerahkannya ke tangan perempuan itu serta menyuruh dia pergi dari rumahnya, atau jika laki-laki yang kemudian mengambil dia menjadi isterinya itu mati, maka suaminya yang pertama, yang telah menyuruh dia pergi itu, tidak boleh mengambil dia kembali menjadi isterinya, setelah perempuan itu dicemari; sebab hal itu adalah kekejian di hadapan TUHAN. Janganlah engkau mendatangkan dosa atas negeri yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu menjadi milik pusakamu.

Ayat diatas mengambarkan jika istri berbuat tidak senonoh yang membuat suaminya tidak senang, maka suaminya dapat menceraikannya dengan membuat surat cerai (talak). Jika isteri yang sudah diceraikan kawin lagi (beberapa kali), maka mantan suaminya yang pertama tidak boleh mengawininya lagi, sebab istri itu sudah melakukan yang tidak senonoh (cemar) sebelumnya.

Perceraian pada mulanya.

Injil Markus 10:2-9 Maka datanglah orang-orang Farisi, dan untuk mencobai Yesus mereka bertanya kepada-Nya: "Apakah seorang suami diperbolehkan menceraikan isterinya?" Tetapi jawab-Nya kepada mereka: "Apa perintah Musa kepada kamu?" Jawab mereka: "Musa memberi izin untuk menceraikannya dengan membuat surat cerai."

Lalu kata Yesus kepada mereka: "Justru karena ketegaran hatimulah maka Musa menuliskan perintah ini untuk kamu. Sebab pada awal dunia, Allah menjadikan mereka laki-laki dan perempuan, sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."

Perceraian pada mulanya terjadi bukan karena kehendak Allah, tapi karena keinginan (kekerasan hati) manusia. Pada awalnya Tuhan menjadikan manusia laki-laki dan perempuan menjadi satu dalam pernikahan. Oleh sebab itu apa yang sudah Allah satukan jangan diceraikan manusia.

Alasan Perceraian

Al Qur’an ayat 28 surat 33 Al Ahzab, Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu: "Jika kamu sekalian mengingini kehidupan dunia dan perhiasannya, maka marilah supaya kuberikan kepadamu mut`ah dan aku ceraikan kamu dengan cara yang baik.

Dalam ayat ini kita dapati bahwa jika isteri-isteri Nabi Muhammad s.a.w mengutamakan kehidupan duniawi (materialistis) dari pada memelihara rumah tangganya, maka Nabi Muhammad boleh menceraikannya dengan cara yang baik dan memberikan mut’ah (pemberian dari suami sesuai kemampuaannya).

Ayat-ayat kitab Taurat dan Injil tentang alasan perceraian,

1) Engkau telah berzina,

Alkitab Perjanjian lama kitab nabi Yermia 3:1 Firman-Nya: "Jika seseorang menceraikan isterinya, lalu perempuan itu pergi dari padanya dan menjadi isteri orang lain, akan kembalikah laki-laki yang pertama kepada perempuan itu? Bukankah negeri itu sudah tetap cemar? Engkau telah berzinah dengan banyak kekasih, dan mau kembali kepada-Ku? demikianlah firman TUHAN.

2) Karena berzina,

Injil Matius 19:3,9 Maka datanglah orang-orang Farisi kepada-Nya untuk mencobai Dia. Mereka bertanya: "Apakah diperbolehkan orang menceraikan isterinya dengan alasan apa saja?" Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah."

Kitab Taurat dan Injil menyatakan perceraian hanya dapat terjadi oleh karena suami atau istri kedapatan berzina (tidak setia). Ketidaksetiaan dalam hubungan pernikahan merupakan dosa yang begitu kejam terhadap pasangan dalam pernikahan. Yesus menyatakan pihak yang tidak bersalah berhak untuk mengakhiri pernikahan itu dengan menceraikan pasangannya yang bersalah.

Perceraian yang mengakibatkan zina.

Injil Markus 10:11-12 Lalu kata-Nya kepada mereka: "Barangsiapa menceraikan isterinya lalu kawin dengan perempuan lain, ia hidup dalam perzinahan terhadap isterinya itu. Dan jika si isteri menceraikan suaminya dan kawin dengan laki-laki lain, ia berbuat zinah."

Orang yang menceraikan pasangannya karena alasan yang bukan zina, lalu menikah kembali, ia berbuat dosa kepada Tuhan karena melakukan perzinahan. Dengan kata lain, surat perceraian yang dibuat oleh manusia karena alasan yang bukan zina, batal dimata Tuhan.

16 July 2007

Sunat dan Zinah

Ayat Inti : Kitab Taurat Kejadian 17: 10-12, 26-27 Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat; haruslah dikerat kulit khatanmu dan itulah akan menjadi tanda perjanjian antara Aku dan kamu. Anak yang berumur delapan hari haruslah disunat, yakni setiap laki-laki di antara kamu, turun-temurun: baik yang lahir di rumahmu, maupun yang dibeli dengan uang dari salah seorang asing, tetapi tidak termasuk keturunanmu. Pada hari itu juga Abraham dan Ismael, anaknya, disunat. Dan semua orang dari isi rumah Abraham, baik yang lahir di rumahnya, maupun yang dibeli dengan uang dari orang asing, disunat bersama-sama dengan dia.

Sunat adalah tanda/perjanjian antara Nabi Ibrahim dengan Allah. Sunat membedakan keturunan Nabi Ibrahim dengan orang-orang yang tidak menyembah Allah (kafir) saat itu.

Peraturan sunat diteruskan kepada bangsa Israel melalui Nabi Musa, Kitab Taurat Imamat 12:1-3, TUHAN berfirman kepada Musa, demikian: "Katakanlah kepada orang Israel: Apabila seorang perempuan bersalin dan melahirkan anak laki-laki, maka najislah ia selama tujuh hari. Sama seperti pada hari-hari ia bercemar kain ia najis. Dan pada hari yang kedelapan haruslah dikerat daging kulit khatan anak itu. Dan pada Alkitab perjanjian lama kitab Yosua 5:3 Lalu Yosua membuat pisau dari batu dan disunatnyalah orang Israel itu di Bukit Kulit Khatan.

Nabi Isa (Yesus) juga disunat sebagaimana tradisi bangsa Israel, kitab Injil Lukas 2:21

Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya.

Sunat dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam kelakuan sehari-hari ternyata orang yang bersunat sama dengan orang yang tidak bersunat. Hal ini terjadi dengan bangsa Israel yang harus disunat dua kali, saat mereka akan memasuki tanah kanaan (Palestina), Pada waktu itu berfirmanlah TUHAN kepada Yosua: "Buatlah pisau dari batu dan sunatlah lagi orang Israel itu, untuk kedua kalinya." (Alkitab perjanjian lama kitab Yosua 5:2).

Sunat juga diartikan secara berlebihan oleh orang Yahudi, mereka memaksa orang lain untuk disunat,

Alkitab perjanjian baru kitab kisah para rasul 15:1, Beberapa orang datang dari Yudea ke Antiokhia dan mengajarkan kepada saudara-saudara di situ: "Jikalau kamu tidak disunat menurut adat istiadat yang diwariskan oleh Musa, kamu tidak dapat diselamatkan."

Alkitab perjanjian baru kitab kisah para rasul 15:5, Tetapi beberapa orang dari golongan Farisi, yang telah menjadi percaya, datang dan berkata: "Orang-orang bukan Yahudi harus disunat dan diwajibkan untuk menuruti hukum Musa."

Yang lebih utama dari sunat lahiriah.

Walaupun telah disunat orang-orang Israel masih menindas orang-orang miskin, janda dan anak yatim, terlebih masih suka menyembah allah lain seperti bangsa-bangsa kafir disekitar mereka. Hal ini menjadikan sunat hanya berarti secara lahiriah saja. Oleh sebab itu Tuhan menyerukan perlunya sunat hati kepada umatNya.

Berikut ayat-ayat yang menyatakan pertingnya sunat hati,

1) 1) Agar tidak keras kepala, sunatlah hatimu,

kit Kitab Taurat Ulangan10:16 Sebab itu sunatlah hatimu dan janganlah lagi kamu tegar
tengkuk
.

2) 2) Sunatlah kulit khatan hatimu, agar kamu tidak jahat,

ita Kitab perjanjian lama kitab nabi Yermia 4:4, Sunatlah dirimu bagi TUHAN, dan jauhkanlah kulit khatan hatimu, hai orang Yehuda dan penduduk Yerusalem, supaya jangan murka-Ku mengamuk seperti api, dan menyala-nyala dengan tidak ada yang memadamkan, oleh karena perbuatan-perbuatanmu yang jahat!"

3) Mereka yang bersunat seharusnya hidup sesuai hukum Taurat,

Alkitab perjanjian baru surat Paulus kepada jemaat Roma 2:25,28-29 Sunat memang ada gunanya, jika engkau mentaati hukum Taurat; tetapi jika engkau melanggar hukum Taurat, maka sunatmu tidak ada lagi gunanya.

Sebab yang disebut Yahudi bukanlah orang yang lahiriah Yahudi, dan yang disebut sunat, bukanlah sunat yang dilangsungkan secara lahiriah. Tetapi orang Yahudi sejati ialah dia yang tidak nampak keyahudiannya dan sunat ialah sunat di dalam hati, secara rohani, bukan secara hurufiah. Maka pujian baginya datang bukan dari manusia, melainkan dari Allah.

4) Orang yang tidak disunat lahiriah, namun kelakuannya menurut Firman Tuhan, ia dihisabkan (diperhitungkan) sebagai orang yang bersunat,

Alkitab perjanjian baru surat Paulus kepada jemaat Roma 2:26-27 Jadi jika orang yang tak bersunat memperhatikan tuntutan-tuntutan hukum Taurat, tidakkah ia dianggap sama dengan orang yang telah disunat? Jika demikian, maka orang yang tak bersunat, tetapi yang melakukan hukum Taurat, akan menghakimi kamu yang mempunyai hukum tertulis dan sunat, tetapi yang melanggar hukum Taurat.

Sunat hati merupakan karya kasih karunia Allah dalam hati orang beriman; melalui sunat hati orang beriman melakukan tabiat ilahi sehingga sanggup hidup suci dan terpisah dari dosa untuk kemuliaan Allah. Demikianlah, kehidupan yang kudus menjadi tanda lahiriah (bukan sunat lahiriah) bahwa kita beriman kepada Allah. Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita. (Alkitab perjanjian baru surat Paulus kepada jemaat Kolose 2:13),

Peringatan tentang hati ada juga dalam Al Quran ayat 46 surat 22 Al Hajj… Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada.

Berzina.

Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk. (Al Qur’an ayat 32 surat 17 Al Israa’)

Zina adalah tanda ketidak setiaan. secara rohani ia merupakan tanda kekalahan orang beriman terhadap dosa. Perzinahan terjadi karena kekalahan manusia dari nafsunya. Hal ini berlangsung sejak manusia jatuh di dalam dosa. Karena dosalah, manusia tidak dapat menahan dirinya dari zina.

Pelarangan zina diserukan oleh Allah kepada bangsa Israel melalui Nabi Musa dalam perintah Allah yang terkenal (10 perintah Allah), Kitab Taurat keluaran 20:14 Jangan berzina.

Perintah Allah yang ke-7 dari 10 perintah Allah dari hukum Taurat yang melarang perzinaan meliputi semua tindakan percabulan dan dosa seksual. Perzinahan (yaitu, ketidaksetiaan kepada pasangan hidup) demikian keji di hadapan Allah, sehingga pelakunya harus dihukum mati (rajam), dan memberi hak kepada pihak yang tidak bersalah (suami atau istri) untuk minta cerai.

Orang berzina yang tidak bertobat tidak akan masuk surga. Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit. (Alkitab perjanjian baru surat Paulus pertama kepada jemaat Korintus 6:9).

Zina dalam hati.

Injil Matius 5:28 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.

Jika kita belum pernah berzina (secara fisik), kita merasa layak disebut orang beriman, namun ayat yang dikemukakan oleh Nabi Isa (Yesus) diatas menyatakan bahwa kita pernah berzina di dalam hati, sebab kebanyakan laki-laki akan tergerak napsu di dalam hatinya ketika melihat kemolekan seorang wanita.

Hukum Taurat menekankan perzinahan secara lahiriah, Nabi Isa (Yesus) melengkapinya dengan perzinahan didalam hati. Hal ini menandakan bahwa Allah sudah memperhitungkan sebagai dosa ketika manusia sudah memikirkan zina didalam hatinya, walaupun secara perbuatan belum dilakukan.

Niat yang buruk adalah dosa. Tuhan melihat batin, bukan rupa. Sudahkan kita memohon ampun setiap kali melihat kemolekan seorang wanita/pria ?