17 January 2007

Berperang dijalan Allah

Ayat inti: Al Qur’an ayat 216 surat 2 Al Baqarah, Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.

Apakah memang benar Allah mewajibkan orang untuk berperang ? pada keadaan yang bagaimana ayat ini berlaku ? Ayat diatas akan kita bahas dengan ayat-ayat Al Qur’an lainnya dan kitab-kitab yang Allah turunkan sebelumnya, yaitu kitab Taurat, Zabur, dan Injil.

Sifat Allah (memerangi atau menyayangi).

Al Qur’an ayat 1 surat 1 Al Faatihah , Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

Kitab Taurat Keluaran 34:6 Berjalanlah TUHAN lewat dari depannya dan berseru: "TUHAN, TUHAN, Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya,

Kitab Zabur(Mazmur) 103:8 TUHAN adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia.

Kitab Injil Yohanes 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.


Ke-4 ayat diatas berasal dari ke-4 kitab yang diturunkan Allah menyatakan bahwa sifat Allah itu penyayang, kasih, pemurah, sabar, setia. Dengan demikian ayat-ayat yang mewajibkan manusia untuk berperang adalah berlawanan dengan sifat Allah, ini berarti ayat- ayat tersebut harus dilihat dari sudut pandang situasional (keadaan khusus).

Ayat-ayat situasional (keadaan khusus).

1) Orang beriman memerangi orang kafir,
Al Qur’an ayat 123 surat 9 At Taubah, Hai orang-orang yang beriman, perangilah orang-orang kafir yang di sekitar kamu itu, dan hendaklah mereka menemui kekerasan daripadamu, dan ketahuilah, bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.

2) Orang Israel memerangi orang Amalek (suku di tanah Kanaan/Palestina),
Alkitab perjanjian lama kitab pertama Samuel 15:2-3 Beginilah firman TUHAN semesta alam: Aku akan membalas apa yang dilakukan orang Amalek kepada orang Israel, karena orang Amalek menghalang-halangi mereka, ketika orang Israel pergi dari Mesir. Jadi pergilah sekarang, kalahkanlah orang Amalek, tumpaslah segala yang ada padanya, dan janganlah ada belas kasihan kepadanya. Bunuhlah semuanya, laki-laki maupun perempuan, kanak-kanak maupun anak-anak yang menyusu, lembu maupun domba, unta maupun keledai."

Ayat-ayat Al Qur’an dalam surat At Taubah turun sesudah nabi Muhammad kembali dari perang Tabuk, yaitu berperang melawan orang Romawi pada tahun 9 H. Dan ayat dalam Alkitab perjanjian lama kitab nabi Samuel menceritakan bagaimana Allah memerintahkan Raja Israel saat itu, Saul, untuk memerangi orang Amalek yang menghalangi bangsa Israel keluar dari negeri Mesir.

Kita lihat ayat lainnya,

Al Qur’an ayat 39 surat 22 Al Hajj, Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu.

Pada saat ini kita perlu melihat alasan suatu bangsa memerangi bangsa lain, atau katakanlah suatu bangsa memerangi orang yang beriman kepada Allah. Kalau bangsa tersebut memerangi orang beriman agar tidak boleh menyembah kepada Allah yang benar, maka kita (orang beriman) perlu mempertahankan diri demi Allah yang kita sembah (berperang di jalan Allah).

Namun kebanyakan peperangan saat ini terjadi karena masalah tanah, ekonomi, demokrasi, dan bukan masalah penzaliman/pelecehan agama. Untuk peperangan jenis ini kita tidak perlu “berperang di jalan Allah”

Pembalasan untuk berperang itu hak siapa ?

Al Qur’an ayat 47 surat 14 Ibrahim, Karena itu janganlah sekali-kali kamu mengira Allah akan menyalahi janji-Nya kepada rasul-rasul-Nya; sesungguhnya Allah Maha Perkasa, lagi mempunyai pembalasan.

Pernyataan Alkitab tentang hak untuk pembalasan ada di tangan Tuhan,

Kitab Taurat Ulangan 32:35 Hak-Kulah dendam dan pembalasan, pada waktu kaki mereka goyang, sebab hari bencana bagi mereka telah dekat, akan segera datang apa yang telah disediakan bagi mereka.

Kitab Zabur (Mazmur) 18:47 (18-48) Allah, yang telah mengadakan pembalasan bagiku, yang telah menaklukkan bangsa-bangsa ke bawah kuasaku,

Alkitab perjanjian lama kitab Mika 5:15 (5-14) Aku akan membalas dendam dengan murka dan kehangatan amarah, kepada bangsa-bangsa yang tidak mau mendengarkan.

Alkitab perjanjian baru surat kepada orang Ibrani 10:30 Sebab kita mengenal Dia yang berkata: "Pembalasan adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan." Dan lagi: "Tuhan akan menghakimi umat-Nya."


Sikap orang beriman terhadap orang yang memerangi.

1) Harus bersabar, sampai Tuhan datang menolong,
Al Qur’an ayat 125 surat 3 Ali Imran, ya (cukup), jika kamu bersabar dan bertakwa dan mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu Malaikat yang memakai tanda.

2) Berlaku lemah lembut, jangan keras,
Al Qur’an ayat 159 surat 3 Ali Imran, Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma`afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.

Pernyataan Alkitab tentang sikap kita terhadap penganiayaan dari orang yang zalim,

1) Berbahagia karena dicela dan dihina,
Kitab Injil Matius 5:11-12 Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu."

2) Jangan membalas,
Alkitab perjanjian lama kitab amsal Sulaiman 20:22, Janganlah engkau berkata: "Aku akan membalas kejahatan," nantikanlah TUHAN, Ia akan menyelamatkan engkau

Alkitab perjanjian baru surat Paulus kepada jemaat Roma 12:19, Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan.

Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama.

1) Jangan memaksa orang lain,
Al Qur’an ayat 256 surat 2 Al Baqarah, Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

2) Tuhan tidak memaksa,
Al Qur’an ayat 118 surat 11 Huud, Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat.

Tuhan tidak memaksakan agar manusia menjadi satu umat untuk menyembah-Nya, dan Allah menginginkan tidak ada paksaan dalam memasuki suatu agama. Mengapa kita memaksakan orang lain (apalagi dengan cara berperang) untuk menjadikan semua manusia satu umat ?

Ayat-ayat Alkitab tentang tidak boleh memaksa dalam agama,

1) Tuhan memberi pilihan,
Kitab Taurat Ulangan 30:19 Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu,

Alkitab perjanjian lama kitab Yosua 24:15 Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah;

2) Nabi Isa (Yesus) membiarkan orang yang menolak-Nya,
Kitab Injil Markus 6:7-11, Ia memanggil kedua belas murid itu dan mengutus mereka berdua-dua. .. Kata-Nya selanjutnya kepada mereka: "Kalau di suatu tempat kamu sudah diterima dalam suatu rumah, tinggallah di situ sampai kamu berangkat dari tempat itu. Dan kalau ada suatu tempat yang tidak mau menerima kamu dan kalau mereka tidak mau mendengarkan kamu, keluarlah dari situ dan kebaskanlah debu yang di kakimu sebagai peringatan bagi mereka."

3) Membangun umat dengan sukarela,
Alkitab perjanjian baru surat 1 Petrus 5:2, Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri.

Allah yang punya langit dan bumi tidak memaksa, tetapi memberi pilihan, tawaran, himbauan, agar manusia mau menyembah kepada-Nya dengan suka rela. Inilah prinsip kasih.

Prinsip Kasih.

1) Kasih itu berkorban,
Kitab Injil Yohanes 3:16, Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

2) Kasih itu tanda orang yang mengenal Allah,
Alkitab perjanjian baru surat 1 Yohanes 4:8 Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.

Alkitab perjanjian baru surat pertama Paulus kepada jemaat Korintus 13:4-13,

Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.

Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap. Sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak sempurna…. Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.

Peperangan yang akan meniadakan (menghapuskan) agama.

Ya’juj dan Ma’juj akan merusak dunia,

Al Qur’an ayat 94 surat 18 Al Kahfi, Mereka berkata: "Hai Dzulqarnain, sesungguhnya Ya'juj dan Ma'juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?"

Al Qur’an ayat 96-97 surat 21 Al Anbiyaa’, Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya'juj dan Ma'juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan telah dekatlah kedatangan janji yang benar (hari berbangkit), maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang yang kafir. (Mereka berkata): "Aduhai, celakalah kami, sesungguhnya kami adalah dalam kelalaian tentang ini, bahkan kami adalah orang-orang yang zalim".

Ya'juj dan Ma'juj itu orang-orang yang akan membuat kerusakan di muka bumi pada menjelang hari kiamat. Kerusakan disini dapat disebabkan oleh peperangan yang ditimbulkannya. Alkitab juga mencatat peperangan yang akan terjadi sebelum kiamat tiba.

Nabi Isa (Yesus) memperingatkan adanya kesusahan besar sebelum Ia kembali menjadi hakim yang adil pada hari kiamat,

Kitab Injil Matius 24:21 Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi.

Pada bagian lain, Alkitab menyebutkan akan ada kekuasaan yang memaksa kepada penyembahan berhala menjelang hari-hari terakhir (hari kiamat),

Alkitab perjanjian baru kitab Wahyu 13:11-18, Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga. Dan seluruh kuasa binatang yang pertama itu dijalankannya di depan matanya. Ia menyebabkan seluruh bumi dan semua penghuninya menyembah binatang pertama, yang luka parahnya telah sembuh. Dan ia mengadakan tanda-tanda yang dahsyat, bahkan ia menurunkan api dari langit ke bumi di depan mata semua orang. Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan tanda-tanda, yang telah diberikan kepadanya untuk dilakukannya di depan mata binatang itu. Dan ia menyuruh mereka yang diam di bumi, supaya mereka mendirikan patung untuk menghormati binatang yang luka oleh pedang, namun yang tetap hidup itu. Dan kepadanya diberikan kuasa untuk memberikan nyawa kepada patung binatang itu, sehingga patung binatang itu berbicara juga, dan bertindak begitu rupa, sehingga semua orang, yang tidak menyembah patung binatang itu, dibunuh. Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya, dan tidak seorangpun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya. Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.



Kuasa binatang ini mengharuskan semua orang yang di bumi dipaksa untuk menyembahnya, dengan perkataan lain saat itu akan terjadi peniadaan agama Tauhid (agama yang hanya menyembah Allah Yang Esa), yang ada adalah pemaksaan untuk menyembah berhala binatang tersebut. Dan Alkitab sudah menandai kuasa binatang itu yang akan dikenal sebagai bilangan “666”.

No comments: