17 June 2008

Hadist dan Rasul Paulus

Ayat Inti: Al Qur’an ayat 43 surat 16 (An Nahl), Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang Kami beri wahyu kepada mereka; maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui,

Ayat di atas menerangkan bagaimana nabi Muhamad harus bertanya tentang pengetahuan kitab-kitab dari orang yang sebelumnya telah diturunkan kitab-kitab. Kita akan melihat bagaimana hal ini dilakukan nabi untuk menerangkan sesuatu kepada umatnya/pengikutnya, yang dicatat dalam hadist-hadist berikut.

A. Kenikmatan yang belum pernah dilihat, didengar, dan dipikirkan.

Dari Abu Hurairah ra., dari Nabi saw. Beliau bersabda :"Allah telah berfirman :"Aku telah mempersiapkan untuk hamba-hamba-Ku yang shaleh dengan sesuatu (kenikmatan) yang belum pernah dilihat oleh mata, belum pernah didengar oleh telinga-telinga, dan belum pernah tersirat dalam hatinya manusia". (HR: Bukhari) Sahih Al-Bukhari, Volume 9, Book 93, Number 589)

Kata-kata ini merupakan kata-kata yang indah untuk memberikan pengharapan bagi orang muslim. “Apa yang belum pernah dilihat”, “apa yang belum pernah didengar”, dan “apa yang belum pernah tersirat dalam hati” itulah yang akan disediakan bagi pengikut nabi.

Namun kalimat yang indah yang ada dalam catatan hadist diatas ternyata telah ada dikitab-kitab sebelum Al Qur’an, tepatnya dalam Alkitab perjanjian baru surat rasul Paulus kepada orang-orang atau jemaat di kota Korintus,

Alkitab perjanjian baru surat Paulus kepada orang Korintus 1 kor 2:9 Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia."

Rasul Paulus menasihatkan orang-orang Kristen di kota Korintus agar tidak terpecah belah, menjadi kelompok-kelompok (kelompok Paulus, kelompok Apolos, kelompok Kefas/Petrus), sebab Kristus tidak terbagi-bagi. (1Kor 1:12-13).

“Allah menyediakan Kristus” bagi mereka yang percaya kepada-Nya. Kristus “tidak akan pernah dilihat”, “tidak akan pernah didengar”, “tidak akan timbul dalam hati” bagi orang-orang yang tidak mau percaya kepadanya, sebab mereka tidak memiliki roh Kristus.

Ada juga yang mengartikan “surga” sebagai tempat yang tidak pernah dilihat, didengar, dan dirasakan dalam hati, yang akan disediakan Allah bagi orang yang percaya kepada-Nya. Arti inilah yang dikatakan oleh nabi Muhammad dalam catatan hadist diatas, bahwa umat-umat Allah yang saleh akan diberi “kenikmatan” yang belum pernah terlihat, terdengar, dan terpikirkan dalam hati.

B. Muhammad akan menjadi “keturunan Adam yang pertama”.

Abu Huraira melaporkan Rasul berkata: Aku akan jadi yg terunggul diantara keturunan Adam dihari Kebangkitan dan aku akan jadi perantara pertama dan yg pertama yg intersesinya akan diterima (oleh Allah). (Sahih Muslim, Buku 030, No. 5655).
Hadist diatas membicarakan masalah “intersesi” (syafaat/pengampunan). Menurut hadist tersebut nabi mengakui bahwa ialah yang pertama dari keturunan Adam yang akan mendapat pengampunan (intersesi) dari Allah pada hari kiamat nanti, dan menjadi perantara/juru syafaat/juru selamat yang pertama.

Kalimat-kalimat yang tertulis dalam hadist diatas tentang hubungan “adam yang pertama” dengan masalah “intersesi” lebih dahulu telah dilontarkan oleh rasul Paulus beberapa ratus tahun sebelum nabi Muhammad lahir. Kita dapat membacanya dalam kitab-kitab sebelum Al Qur’an yaitu dalam Alkitab perjajanjian baru, surat Paulus kepada orang/jemaat di Korintus,

Alkitab perjanjian baru, surat paulus kepada orang Korintus 1 Kor 15:22,45 Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus. Seperti ada tertulis: "Manusia pertama, Adam menjadi makhluk yang hidup", tetapi Adam yang akhir menjadi roh yang menghidupkan.

Rasul Paulus menerangkan “Adam yang pertama” melambangkan “persekutuan dalam kematian” karena dosa, sedangkan Kristus adalah “Adam terakhir” yang melambangkan “persekutuan dalam hidup” bagi orang-orang yang percaya kepada-Nya.

Melalui nabi Adam, semua keturunan manusia dijatuhi “hukuman mati” oleh Allah karena dosa, dan melalui Kristus, semua manusia “didamaikan” dengan Allah dari dosa.

Kristus dilambangkan sebagai “Adam pertama” yang menjadi Juru selamat (Juru syafaat) dihadapan Allah, karena kuasa yang diberikan kepada-Nya di dunia ini dan di akhirat nanti,

Al Qur’an ayat 45 surat 3 Ali Imran, (Ingatlah), ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih `Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah),

Al Qur’an ayat 61 surat 43 Az Zukhruf, Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus.

Kitab Injil Matius 28:18, Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.

No comments: