01 February 2008

Riba

Ayat Inti: Al Qur’an ayat 276 surat 2 (Al Baqarah), Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah….

Dalam dunia perdagangan saat ini bermunculan lembaga yang mengutamakan bagi hasil dalam berusaha. Hal ini dilakukan untuk menghindari masalah riba yang diharamkan Allah.

Kita akan melihat dasar pelarangan riba dari kitab-kitab sebelum Al Qur’an,

Dasar pelarangan riba.

Kitab Taurat Keluaran 22:25 Jika engkau meminjamkan uang kepada salah seorang dari umat-Ku, orang yang miskin di antaramu, maka janganlah engkau berlaku sebagai seorang penagih hutang terhadap dia: janganlah kamu bebankan bunga uang kepadanya.

Kitab Taurat Imamat 25:35-37 "Apabila saudaramu jatuh miskin, sehingga tidak sanggup bertahan di antaramu, maka engkau harus menyokong dia sebagai orang asing dan pendatang, supaya ia dapat hidup di antaramu. Janganlah engkau mengambil bunga uang atau riba dari padanya, melainkan engkau harus takut akan Allahmu, supaya saudaramu dapat hidup di antaramu. Janganlah engkau memberi uangmu kepadanya dengan meminta bunga, juga makananmu janganlah kauberikan dengan meminta riba.

Dari kitab taurat kita dapatkan bahwa riba tidak boleh dilakukan karena saudara kita jatuh miskin butuh pertolongan.

Dalam Al Qur’an ayat 280 surat 2 (Al Baqarah), Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai dia berkelapangan….
Hal ini menyatakan bahwa masalah riba itu terkait dengan orang yang butuh pertolongan sehingga mereka berhutang atau meminjam.

Kepada orang yang butuh pertolongan/miskin seharusnya diberi sedekah, bukan memberi pinjaman, apalagi dengan mengambil riba. Oleh sebab itu tepatlah ayat inti diatas, perbanyaklah sedekah bagi orang yang butuh pertolongan.

Riba, mencari keuntungan dari kesusahan orang lain.

Alkitab perjanjian lama surat Amsal Sualiman 24:17, Jangan bersukacita kalau musuhmu jatuh, jangan hatimu beria-ria kalau ia terperosok,

Setiap keuntungan yang kita peroleh (materi, situasi, psikologis), dari kekurangan, kesalahan, kesusahan, orang lain, adalah riba bagi diri kita.

Riba menunjukkan sifat manusia yang mementingkan diri, tamak, dan tidak memperhatikan kesusahan orang lain. Jelas ini berlawanan dengan sifat Allah yang adalah kasih, yang menurunkan hujan bukan hanya kepada orang beriman, namun juga kepada orang kafir.

Sifat rentenir atau lintah darat, harus dijauhkan dari orang yang mengaku beriman.

Riba, mencari keuntungan dengan belipat ganda.

Al Qur’an syst 130 surat 3 (Ali Imran), Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.

Berusaha dengan mengambil untung yang berlipat ganda atau tidak sewajarnya, adalah riba. Dengan perkataan lain mengambil keuntungan yang sebesar-besarnya menunjukkan sifat tamak, dan mementingkan diri.

Bunga sebagai hasil usaha.

Kitab Injil Matius 25:27 Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya.

Ayat kitab Injil diatas bukanlah membicarakan masalah riba, melainkan perumpamaan nabi Isa (Yesus) tentang “kedatangan kerajaan Allah” seumpama seorang Tuan yang akan pergi jauh menitipkan harta kepada para pembantunya. Tuang itu berharap bila ia kembali, ia akan mendapatkan hartanya beserta dengan keuntungan/bunganya.

Dalam perdagangan atau jual beli atau usaha, tidak terlibat “orang yang butuh pertolongan“, yang ada adalah orang yang sedang berusaha untuk mencari keuntungan dengan tidak merugikan orang lain. Dalam usaha semacam itu, kita berhak mendapatkan hasil usaha atau keuntungan berupa bunga.

Al Qur’an ayat 275 surat 2 (Al Baqarah), …padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. …

Yang dilarang dalam berusaha.

1) Suap.
Kitab Taurat Keluaran 23:8 Suap janganlah kauterima, sebab suap membuat buta mata orang-orang yang melihat dan memutarbalikkan perkara orang-orang yang benar.

2) Curang.
Kitab Taurat Imamat 19:35 Janganlah kamu berbuat curang dalam peradilan, mengenai ukuran, timbangan dan sukatan.

3) Menipu.
Alkitab perjanjian lama kitab Maleakhi 1:14 Terkutuklah penipu, yang mempunyai seekor binatang jantan di antara kawanan ternaknya, yang dinazarkannya, tetapi ia mempersembahkan binatang yang cacat kepada Tuhan. Sebab Aku ini Raja yang besar, firman TUHAN semesta alam, dan nama-Ku ditakuti di antara bangsa-bangsa.

No comments: