09 April 2008

Kasih dalam Al Qur'an

Ayat Inti: Al Qur’an ayat 12 surat 6 Al An’aam, (Ingatlah), Katakanlah: "Kepunyaan siapakah apa yang ada di langit dan di bumi?" Katakanlah: "Kepunyaan Allah". Dia telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang. Dia sungguh-sungguh akan menghimpun kamu pada hari kiamat yang tidak ada keraguan terhadapnya. Orang-orang yang merugikan dirinya, mereka itu tidak beriman.

Banyak manusia berpikir kasih-sayang itu berasal dari dalam diri manusia. Kasih-sayang itu dapat dilakukan oleh manusia. Namun ayat Alqur’an diatas jelas menyatakan “Dia telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang”. Ini berarti kasih sayang hanya ada di dalam Allah.

Kasih-sayang yang tidak berasal dari Allah, adalah kepura-puraan. Berikut kita akan melihat apa yang dikatakan kitab Taurat, Zabur, dan Injil tentang “KASIH”.

Kasih Allah.

Kitab Taurat Keluaran 34:6 Berjalanlah TUHAN lewat dari depannya dan berseru: "TUHAN, TUHAN, Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya,

Kitab Zabur 103:8 TUHAN adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia.

Alkitab perjanjian baru kitab surat Yohanes 1Joh 4:8 Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.

Ayat-ayat diatas sesuai dengan Al Qur’an ayat 14 surat 85 (Al Buruuj), Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha pengasih,

Kasih Allah itu mengampuni dan menyelamatkan manusia sebagaimana yang dijelaskan dalam kitab Injil Yohanes 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Kasih kepada Allah.

Kitab Injil Matius 22:37 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.

Mengasihi Allah dengan segenap jiwa dan segenap akal budi, merupakan hal yang harus dilakukan oleh umat yang percaya kepada Allah. Hal tersebut meliputi kerinduan akan kehadiran Allah setiap waktu yang tercermin dalam tingkah laku kita. Hal itu berarti yang utama dalam hidup ini bukanlah agama kita, atau kelompok kita, atau keluarga kita, atau diri kita, atu pekerjaan kita, atau kekayaan kita, melainkan Allah semata.

Berikut penjelasan kitab Turat, Zabur, dan Injil tentang bagaimana mengasihi Allah,

1) Mengasihi Allah berarti setia berpegang pada peraturan/ketetapan-Nya,

Kitab Taurat Ulangan 11:1 "Haruslah engkau mengasihi TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia kewajibanmu terhadap Dia dengan senantiasa berpegang pada segala ketetapan-Nya, peraturan-Nya dan perintah-Nya.

2) Mengasihi Allah berarti membenci kejahatan,

Kitab Zabur 97:10 Hai orang-orang yang mengasihi TUHAN, bencilah kejahatan! Dia, yang memelihara nyawa orang-orang yang dikasihi-Nya, akan melepaskan mereka dari tangan orang-orang fasik.

3) Mengasihi Allah berarti menurut perintah-Nya,

Kitab Injil Yohanes 14:15 "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.

4) Mengasihi Allah berarti “tidak membenci” saudaranya,

Alkitab perjanjian baru surat Yohanes 1Yohanes 4:20 Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.

5) Kita mengasihi Allah, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita,

Alkitab perjanjian baru surat Yohanes 1Yohanes 4:19 Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.

Kasih kepada sesama manusia.

Al Qur’an ayat 23 surat 42 (Asy Syuura), Itulah (karunia) yang (dengan itu) Allah menggembirakan hamba-hamba-Nya yang beriman dan mengerjakan amal saleh. Katakanlah: "Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upah pun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan". Dan siapa yang mengerjakan kebaikan akan Kami tambahkan baginya kebaikan pada kebaikannya itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.

Ayat Al Qur’an diatas menjelaskan pentingnya “kasih sayang dalam kekeluargaan”. Manusia diciptakan untuk saling mengasihi/menyayangi satu dengan yang lain, sebagaimana Allah mengasihi/menyayangi manusia.

Berikut kita pelajari apa yang dikatakan kitab Taurat, Zabur, dan Injil tentang kasih kepada sesama manusia,

1) Kitab Taurat mengajarkan untuk mengasihi sesama manusia.

Kitab Taurat Imamat 19:18 Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri; Akulah TUHAN.

2) Kitab Mazmur mengajarkan untuk mengasihi sesama manusia.

Kitab Mazmur 15:1-5, TUHAN, siapa yang boleh menumpang dalam kemah-Mu? Siapa yang boleh diam di gunung-Mu yang kudus? Yaitu dia yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil dan yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya, yang tidak menyebarkan fitnah dengan lidahnya, yang tidak berbuat jahat terhadap temannya dan yang tidak menimpakan cela kepada tetangganya; yang memandang hina orang yang tersingkir, tetapi memuliakan orang yang takut akan TUHAN; yang berpegang pada sumpah, walaupun rugi; yang tidak meminjamkan uangnya dengan makan riba dan tidak menerima suap melawan orang yang tak bersalah. Siapa yang berlaku demikian, tidak akan goyah selama-lamanya.

3) Kitab Injil mengajarkan untuk mengasihi sesama manusia.

Kitab Injil Matius 22:39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.

Siapakah sesamamu manusia ?

Sesamamu manusia, bukan sesama agama, atau sesama kelompok, namun itu meliputi seluruh ciptaan Allah, termasuk musuh-musuh kita. Sesamamu manusia tidak memandang suku, agama, kedudukan, dan kelompok.

1) Sasamamu manusia termasuk orang asing dilingkunganmu,

Kitab Taurat Imamat 19:34 Orang asing yang tinggal padamu harus sama bagimu seperti orang Israel asli dari antaramu, kasihilah dia seperti dirimu sendiri, karena kamu juga orang asing dahulu di tanah Mesir; Akulah TUHAN, Allahmu.

2) Sasamamu manusia adalah mereka yg melakukan belaskasihan,

Kitab Injil Lukas 10:29-36 Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu berkata kepada Yesus: "Dan siapakah sesamaku manusia?"
Jawab Yesus: "Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati.
Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu; ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan. Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu; ketika ia melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan.
Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya. Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya: Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali.
Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?"

3) Sasamamu manusia adalah mereka yg mengasihi musuhnya,

Kitab Injil Matius 5:43-44 Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.

Al Qur’an ayat 7 surat 60 (Al Mumtahanah), Mudah-mudahan Allah menimbulkan kasih sayang antaramu dengan orang-orang yang kamu musuhi di antara mereka. Dan Allah adalah Maha Kuasa. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

4) Sasamamu manusia adalah mereka yg melakukan kebajikan,

Al Qur’an ayat 177 surat 2 (Al Baqrah), Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan salat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.

Ayat dalam surat Al Baqarah diatas jelas menyatakan bahwa kebajikan bukan hanya masalah “ibadah jasmani”, melainkan mereka yang suka menolong terhadap sesama, anak yatim, orang miskin, dan mereka menepati janji bukan pendusta, sabar dalam penderitaan.

Kasih, tanda pengikut nabi Isa (Yesus).

Kitab Injil Yohanes 13:34-35, Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi."

Mereka yang menerapkan rasa santun dan kasih sayang adalah tanda pengikut nabi Isa (Yesus), sebagaimana yang dicatat juga dalam ayat Al Qur’an berikut,

Al Qur’an ayat 27 surat 57 (Al Hadiid), Kemudian Kami iringkan di belakang mereka rasul-rasul Kami dan Kami iringkan (pula) Isa putra Maryam; dan Kami berikan kepadanya Injil dan Kami jadikan dalam hati orang-orang yang mengikutinya rasa santun dan kasih sayang. Dan mereka mengada-adakan rahbaniyyah padahal Kami tidak mewajibkannya kepada mereka tetapi (mereka sendirilah yang mengada-adakannya) untuk mencari keridaan Allah, lalu mereka tidak memeliharanya dengan pemeliharaan yang semestinya. Maka Kami berikan kepada orang-orang yang beriman di antara mereka pahalanya dan banyak di antara mereka orang-orang fasik.

No comments: