01 August 2007

Roh Kudus dan Malaikat

Ayat inti: Al Qur’an ayat 17 surat 19 Maryam, maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna.

Pada saat nabi Isa lahir, ada dua hal yang berperan, pertama adalah malaikat dan yang kedua adalah Ruhul-Qudus. Perhatikan ayat-ayat Al Qur’an berikut,

1) Malaikat Jibril memberi kabar kepada maryam,

Al Qur’an ayat 45 surat 3 Ali Imran, (Ingatlah), ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih `Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah),

2) Ruhul-Qudus menguatkan nabi Isa,

Al Qur’an ayat 110 surat 5 Al Maa-idah, (Ingatlah), ketika Allah mengatakan: "Hai `Isa putra Maryam, ingatlah ni`mat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkan kamu dengan ruhul qudus

Kitab Injil juga mencatat hal yang sama saat nabi Isa lahir,

Kitab Injil Lukas 1:35, Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.

Dalam hal ini malaikat berfungsi sebagai pembawa berita/pesan akan lahirnya nabi Isa, sedangkan Ruhul-Qudus berfungsi dalam proses kandungan Maryam, ibu nabi Isa.

Siapa Ruhul-Qudus itu?

Al Qur’an surat ayat 110 surat 5 Al Maa-idah, (Ingatlah), ketika Allah mengatakan: "Hai `Isa putra Maryam, ingatlah ni`mat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkan kamu dengan ruhul qudus. ..

Al Qur’an mencatat adanya Ruhul-Qudus dan roh (ruh). Ruhul-Qudus berkaitan dengan peristiwa kelahiran nabi Isa, sedangkan roh (ruh) berkaitan dengan penciptaan manusia (nabi Adam). Perhatikan ayat-ayat berikut,

1) Ruhul-Qudus berkaitan dengan kelahiran nabi Isa,

Al Qur’an ayat 110 surat 5 Al Maa-idah, (Ingatlah), ketika Allah mengatakan: "Hai `Isa putra Maryam, ingatlah ni`mat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkan kamu dengan ruhul qudus

2) roh yang berhubungan dengan penciptaan manusia (nabi Adam),

Al Qur’an ayat 9 surat 32 As Sajdah, Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh) nya roh (ciptaan) -Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.

Ayat-ayat Alkitab berikut menjelaskan tentang siapa itu Ruhul-Qudus,

1) Ruhul-Qudus ada pada saat kelahiran nabi Isa,

Kitab Injil Lukas 1:35, Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.

2) Ruhul-Qudus memenuhi/menyertai nabi Isa,

Kitab Injil Lukas 4:1, Yesus, yang penuh dengan Roh Kudus, kembali dari sungai Yordan, lalu dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun.

3) Ruhul-Qudus itu Penghibur yang diutus Bapa (Allah),

Kitab Injil Yohanes, 14:26 tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.

4) Ruhul-Qudus adalah Roh-Kebenaran,

Kitab Injil Yohanes 15:26 Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku.

5) Ruhul-Qudus adalah Roh-Mu yang kudus,

Kitab Zabur (Mazmur) 51:11 Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!

6) Ruhul-Qudus adalah Roh-Kemuliaan, Roh Allah,

Alkitab perjanjian baru surat 1 Petrus 4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

roh (ruh) adalah nafas hidup yang dihembuskan Allah saat penciptaan manusia (nabi Adam),

Al Qur’an surat ayat 28-29 surat 15 Al Hijr, Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan ke dalamnya ruh (ciptaan) Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.

Kitab Taurat Kejadian 2:7 ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.

Malaikat.

Al Qur’an ayat 2 surat 16 An Nahl, Dia menurunkan para malaikat dengan (membawa) wahyu dengan perintah-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya, yaitu: "Peringatkanlah olehmu sekalian, bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka hendaklah kamu bertakwa kepada-Ku".

Malaikat adalah pembawa wahyu dengan perintah Allah. Malaikat yang sering disebut namanya adalah malaikat Jibril.

1) Malaikat adalah utusan Tuhan/pembawa berita,

Al Qur’an ayat 19 surat 19 Maryam, Ia (Jibril) berkata: "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci".

2) Malaikat adalah pesuruh Allah,

Al Qur’an ayat 4 surat 97 Al Qadr, Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.

Dalam Alkitabpun terdapat Malaikat Jibril (Gabriel), berkenaan peristiwa lahirnya nabi Isa (Yesus) dan pemberian wahyu (penglihatan) kepada nabi Daniel.

1) Malaikat Jibril datang kepada nabi Daniel,

Alkitab perjanjian lama kitab Daniel 9:21 sementara aku berbicara dalam doa, terbanglah dengan cepat ke arahku Gabriel, dia yang telah kulihat dalam penglihatan yang dahulu itu pada waktu persembahan korban petang hari.

2) Malaikat Jibril adalah pembawa pesan Allah,

Kitab Injil Lukas 1:19, Jawab malaikat itu kepadanya: "Akulah Gabriel yang melayani Allah dan aku telah diutus untuk berbicara dengan engkau dan untuk menyampaikan kabar baik ini kepadamu.

3) Malaikat Jibril adalah pesuruh Allah,

Kitab Injil Lukas 1:26-31 Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.

Malaikat-malaikat adalah pembawa pesan/berita dari Allah.

Ruhul-Qudus adalah Roh-Allah, Roh-Kebenaran, yang menghibur, membawa manusia kepada kebenaran, memberi kuasa, dan menyertai manusia yang percaya kepada Allah.

Aku ceraikan kamu dg cara yang baik

Ayat Inti : Al Qur’an Ayat 28 surat 33 Al Ahzab, Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu: "Jika kamu sekalian mengingini kehidupan dunia dan perhiasannya, maka marilah supaya kuberikan kepadamu mut`ah dan aku ceraikan kamu dengan cara yang baik.

Isteri-isteri Nabi Muhammad s.a.w adalah isteri-isteri yang dinikahi beliau sebagai akibat adanya peperangan, hal ini berlaku hanya kepada Nabi Muhammad, bukan untuk semua orang mu’min.

Hai Nabi, sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu isteri-isterimu yang telah kamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yang kamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu, … dan perempuan mu'min yang menyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi mau mengawininya, sebagai pengkhususan bagimu, bukan untuk semua orang mu'min. ... (Al Qur’an ayat 50 surat 33 Al Ahzab)

Peraturan cerai pertama kali diberikan Allah kepada Nabi Musa ketika bangsa Israel memasuki tanah Kanaan (Palestina),

Kitab Taurat Ulangan 24:1-4 "Apabila seseorang mengambil seorang perempuan dan menjadi suaminya, dan jika kemudian ia tidak menyukai lagi perempuan itu, sebab didapatinya yang tidak senonoh padanya, lalu ia menulis surat cerai dan menyerahkannya ke tangan perempuan itu, sesudah itu menyuruh dia pergi dari rumahnya, dan jika perempuan itu keluar dari rumahnya dan pergi dari sana, lalu menjadi isteri orang lain, dan jika laki-laki yang kemudian ini tidak cinta lagi kepadanya, lalu menulis surat cerai dan menyerahkannya ke tangan perempuan itu serta menyuruh dia pergi dari rumahnya, atau jika laki-laki yang kemudian mengambil dia menjadi isterinya itu mati, maka suaminya yang pertama, yang telah menyuruh dia pergi itu, tidak boleh mengambil dia kembali menjadi isterinya, setelah perempuan itu dicemari; sebab hal itu adalah kekejian di hadapan TUHAN. Janganlah engkau mendatangkan dosa atas negeri yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu menjadi milik pusakamu.

Ayat diatas mengambarkan jika istri berbuat tidak senonoh yang membuat suaminya tidak senang, maka suaminya dapat menceraikannya dengan membuat surat cerai (talak). Jika isteri yang sudah diceraikan kawin lagi (beberapa kali), maka mantan suaminya yang pertama tidak boleh mengawininya lagi, sebab istri itu sudah melakukan yang tidak senonoh (cemar) sebelumnya.

Perceraian pada mulanya.

Injil Markus 10:2-9 Maka datanglah orang-orang Farisi, dan untuk mencobai Yesus mereka bertanya kepada-Nya: "Apakah seorang suami diperbolehkan menceraikan isterinya?" Tetapi jawab-Nya kepada mereka: "Apa perintah Musa kepada kamu?" Jawab mereka: "Musa memberi izin untuk menceraikannya dengan membuat surat cerai."

Lalu kata Yesus kepada mereka: "Justru karena ketegaran hatimulah maka Musa menuliskan perintah ini untuk kamu. Sebab pada awal dunia, Allah menjadikan mereka laki-laki dan perempuan, sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."

Perceraian pada mulanya terjadi bukan karena kehendak Allah, tapi karena keinginan (kekerasan hati) manusia. Pada awalnya Tuhan menjadikan manusia laki-laki dan perempuan menjadi satu dalam pernikahan. Oleh sebab itu apa yang sudah Allah satukan jangan diceraikan manusia.

Alasan Perceraian

Al Qur’an ayat 28 surat 33 Al Ahzab, Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu: "Jika kamu sekalian mengingini kehidupan dunia dan perhiasannya, maka marilah supaya kuberikan kepadamu mut`ah dan aku ceraikan kamu dengan cara yang baik.

Dalam ayat ini kita dapati bahwa jika isteri-isteri Nabi Muhammad s.a.w mengutamakan kehidupan duniawi (materialistis) dari pada memelihara rumah tangganya, maka Nabi Muhammad boleh menceraikannya dengan cara yang baik dan memberikan mut’ah (pemberian dari suami sesuai kemampuaannya).

Ayat-ayat kitab Taurat dan Injil tentang alasan perceraian,

1) Engkau telah berzina,

Alkitab Perjanjian lama kitab nabi Yermia 3:1 Firman-Nya: "Jika seseorang menceraikan isterinya, lalu perempuan itu pergi dari padanya dan menjadi isteri orang lain, akan kembalikah laki-laki yang pertama kepada perempuan itu? Bukankah negeri itu sudah tetap cemar? Engkau telah berzinah dengan banyak kekasih, dan mau kembali kepada-Ku? demikianlah firman TUHAN.

2) Karena berzina,

Injil Matius 19:3,9 Maka datanglah orang-orang Farisi kepada-Nya untuk mencobai Dia. Mereka bertanya: "Apakah diperbolehkan orang menceraikan isterinya dengan alasan apa saja?" Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah."

Kitab Taurat dan Injil menyatakan perceraian hanya dapat terjadi oleh karena suami atau istri kedapatan berzina (tidak setia). Ketidaksetiaan dalam hubungan pernikahan merupakan dosa yang begitu kejam terhadap pasangan dalam pernikahan. Yesus menyatakan pihak yang tidak bersalah berhak untuk mengakhiri pernikahan itu dengan menceraikan pasangannya yang bersalah.

Perceraian yang mengakibatkan zina.

Injil Markus 10:11-12 Lalu kata-Nya kepada mereka: "Barangsiapa menceraikan isterinya lalu kawin dengan perempuan lain, ia hidup dalam perzinahan terhadap isterinya itu. Dan jika si isteri menceraikan suaminya dan kawin dengan laki-laki lain, ia berbuat zinah."

Orang yang menceraikan pasangannya karena alasan yang bukan zina, lalu menikah kembali, ia berbuat dosa kepada Tuhan karena melakukan perzinahan. Dengan kata lain, surat perceraian yang dibuat oleh manusia karena alasan yang bukan zina, batal dimata Tuhan.