03 October 2007

Berpuasa

Ayat Inti : Al Qur’an ayat 183-185 Surat 2 (Al Baqarah) Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. … (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). …

Berpuasa menunjukkan kepada disiplin berpantang (makan,minum, nafsu) demi maksud rohani. Sekalipun berpuasa sering dikaitkan dengan doa, namun puasa harus dipandang sebagai suatu tindakan rohani tersendiri. Sebenarnya, berpuasa dapat disebut "berdoa tanpa mengucapkan kata-kata".

Tujuan berpuasa.

1) Sebagai cara bertobat kepada Allah atas kesalahan kita,
Dan tidak layak bagi seorang mu'min membunuh seorang mu'min (yang lain), kecuali karena tersalah (tidak sengaja), dan barangsiapa membunuh seorang mu'min karena tersalah (hendaklah) ia memerdekakan seorang hamba sahaya yang beriman serta membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh itu), kecuali jika mereka (keluarga terbunuh) bersedekah. Jika ia (si terbunuh) dari kaum yang memusuhimu, padahal ia mu'min, maka (hendaklah si pembunuh) memerdekakan hamba-sahaya yang mukmin. Dan jika ia (si terbunuh) dari kaum (kafir) yang ada perjanjian (damai) antara mereka dengan kamu, maka (hendaklah si pembunuh) membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh) serta memerdekakan hamba sahaya yang mukmin. Barangsiapa yang tidak memperolehnya, maka hendaklah ia (si pembunuh) berpuasa dua bulan berturut-turut sebagai cara taubat kepada Allah. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (Al Qur’an ayat 92 surat 4 An Nisaa)

2) Memohon ampunan kepada Allah,
Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mu'min, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam keta`atannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu`, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.(Al Qur’an ayat 35 surat 33 Al Ahzab)

3) Untuk bernazar (janji),
Maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah: "Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini". (Al Qur’an ayat 26 surat 19 Maryam)

Orang beriman yang berpuasa untuk menunjukkan kerendahan hati, penyangkalan diri, dan kepatuhan kepada Allah serta mencari karunia, pertolongan, perlindungan, dan perkenan dari-Nya

Catatan ayat-ayat kitab Taurat, Zabur, dan Injil tentang berpuasa,

1) Berpuasa untuk merendahkan diri dihadapan Allah,
Kitab Taurat Imamat 16:29 Inilah yang harus menjadi ketetapan untuk selama-lamanya bagi kamu, yakni pada bulan yang ketujuh, pada tanggal sepuluh bulan itu kamu harus merendahkan diri dengan berpuasa dan janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan, baik orang Israel asli maupun orang asing yang tinggal di tengah-tengahmu.

2) Nabi Daud berpuasa untuk orang lain,
Kitab Zabur (Mazmur) 35:13 Tetapi aku, ketika mereka sakit, aku memakai pakaian kabung; aku menyiksa diriku dengan berpuasa, dan doaku kembali timbul dalam dadaku,

3) Ketika Nabi Musa menghadap Tuhan, Ia berpuasa (40 hari),
Kitab Taurat Keluaran 34:28 Dan Musa ada di sana bersama-sama dengan TUHAN empat puluh hari empat puluh malam lamanya, tidak makan roti dan tidak minum air, dan ia menuliskan pada loh itu segala perkataan perjanjian, yakni Kesepuluh Firman.

4) Sebelum memberitakan Injil, Yesus berpuasa. (40 hari),
Kitab Injil Matius 4:2 Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus.

Sikap pada saat berpuasa.

Jangan bicara kotor, dan menahan diri.

Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim 656 Diriwayatkan daripada Abu Hurairah r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: Apabila seseorang daripada kamu sedang berpuasa pada suatu hari, janganlah bercakap tentang perkara yang keji dan kotor. Apabila dia dicaci maki atau diajak berkelahi oleh seseorang, hendaklah dia berkata: Sesungguhnya hari ini aku berpuasa, sesungguhnya hari ini aku berpuasa

Sikap berpuasa menurut kitab Taurat, Zabur, dan Injil,

1) Membuang kelaliman,
Alkitab perjanjian lama kitab Yesaya 58:5-6 Sungguh-sungguh inikah berpuasa yang Kukehendaki, dan mengadakan hari merendahkan diri, jika engkau menundukkan kepala seperti gelagah dan membentangkan kain karung dan abu sebagai lapik tidur? Sungguh-sungguh itukah yang kausebutkan berpuasa, mengadakan hari yang berkenan pada TUHAN? Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki, ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk,

2) Menjadi cela bagi orang yang tidak mau mengakui kesalahannya,
Kitab Zabur (mazmur) 69: 5,10 Ya Allah, Engkau mengetahui kebodohanku, kesalahan-kesalahanku tidak tersembunyi bagi-Mu. Aku meremukkan diriku dengan berpuasa, tetapi itupun menjadi cela bagiku;

3) Jangan diketahui orang,
Injil Matius 6:16-18 "Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."

Dari ayat-ayat Al Qur’an, Taurat, Zabur, dan injil, dapat dilihat bahwa berpuasa tidak hanya menahan dari rasa lapar dan haus, melainkan juga menahan dari segala keinginan dan tindakan yang merugikan orang lain dan tidak menunjukkan/memperlihatkan kepada orang lain bahwa kita sedang berpuasa.

Berpuasa yang ria (mempertunjukkan kepada orang lain) tidaklah dikenan Allah, sebab berpuasa seperti itu berpusat kepada “pujian diri”, bukan karena Allah. Hendaklah berpuasa dilakukan karena kesadaran diri, kebutuhan jiwa kita yang hancur dihadapan Allah, bukan hanya karena peraturan. Berpuasa seperti ini akan menghasilkan penguasaan diri (makan,minum,nafsu) dan sikap yang baik terhadap orang lain. Tuhanlah Yang Maha Mengetahui.

Baptisan dalam Al Qur'an

Ayat Inti: Al Qur’an ayat 138 surat 2 (Al Baqarah), Shibghah Allah. Dan siapakah yang lebih baik shibghahnya dari pada Allah? Dan hanya kepada-Nya-lah kami menyembah.

`Shibghah` artinya celupan. Shibghah Allah (celupan Allah) yang berarti iman kepada Allah yang tidak disertai dengan kemusyrikan. Ayat diatas muncul ketika membahas kepercayaan Yahudi dan Nasrani, dengan kepercayaan nabi Ibrahim dalam surat Al Baqarah.

Dalam surat Al baqarah diceritakan bahwa bani Israil diselamatkan Allah melalui awan, dan pembelahan laut merah, ketika mereka dikejar oleh raja mesir Fir’aun,

Al Qur’an ayat 50 surat 2 (Al Baqarah), Dan (ingatlah), ketika Kami belah laut untukmu, lalu Kami selamatkan kamu dan Kami tenggelamkan (Fir`aun) dan pengikut-pengikutnya sedang kamu sendiri menyaksikan.

Al Qur’an ayat 57 surat 2 (Al Baqarah), Dan Kami naungi kamu dengan awan, dan Kami turunkan kepadamu "manna" dan "salwa". ..

“Manna” makanan sejenis tumbuhan dan “salwa” sejenis burung. Dalam kitab Taurat dijelaskan juga peristiwa tersebut,

Kitab Taurat Keluaran 16:11-35 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
"Aku telah mendengar sungut-sungut orang Israel; katakanlah kepada mereka: Pada waktu senja kamu akan makan daging dan pada waktu pagi kamu akan kenyang makan roti; maka kamu akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, Allahmu."
Pada waktu petang datanglah berduyun-duyun burung puyuh yang menutupi perkemahan itu; dan pada waktu pagi terletaklah embun sekeliling perkemahan itu. Ketika embun itu telah menguap, tampaklah pada permukaan padang gurun sesuatu yang halus, sesuatu yang seperti sisik, halus seperti embun beku di bumi…Umat Israel menyebutkan namanya: manna; warnanya putih seperti ketumbar dan rasanya seperti rasa kue madu. .. Orang Israel makan manna empat puluh tahun lamanya, sampai mereka tiba di tanah yang didiami orang; mereka makan manna sampai tiba di perbatasan tanah Kanaan.

Ketika bani Israil dikejar oleh raja Mesir Fir’aun, Tuhan menyelamatkan mereka melalui tiang awan dan pembelahan laut merah,

Kitab Taurat keluaran 14:19-22, Kemudian bergeraklah Malaikat Allah, yang tadinya berjalan di depan tentara Israel, lalu berjalan di belakang mereka; dan tiang awan itu bergerak dari depan mereka, lalu berdiri di belakang mereka. Demikianlah tiang itu berdiri di antara tentara orang Mesir dan tentara orang Israel; dan oleh karena awan itu menimbulkan kegelapan, maka malam itu lewat, sehingga yang satu tidak dapat mendekati yang lain, semalam-malaman itu. Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman itu TUHAN menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu. Demikianlah orang Israel berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering; sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok bagi mereka.

Peristiwa penyelamatan Allah bagi bani Israil oleh Allah dalam Alkitab dikenal sebagai “baptisan Allah” atau “celupan Allah” kepada bani Israil,

Alkitab perjanjian baru surat Paulus kepada orang korintus 1 Koritus 10:2, Untuk menjadi pengikut Musa mereka semua telah dibaptis dalam awan dan dalam laut.

Baptisan dalam kitab Injil.

Manusia yang berbuat dosa akan dihukum berupa kematian kekal dalam neraka sebagaimana yang dijelaskan dalam ayat Al Qur’an berikut,

Al Qur’an ayat 81 surat 2(Al Baqarah), (Bukan demikian), yang benar: barangsiapa berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.

Tidak ada seorangpun manusia yang dapat lolos dari neraka karena dosanya,

Al Qur’an ayat 57 surat 5 (Al Maaidah), Mereka ingin keluar dari neraka, padahal mereka sekali-kali tidak dapat keluar daripadanya, dan mereka beroleh azab yang kekal.

Alkitab perjanjian baru surat Paulus kepada orang roma 7:24 Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?

Namun kita bersyukur, Allah yang menyelamatkan manusia dari dosa,

Al Qur’an ayat 135 surat 3 (Ali Imran), ….dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.

Dalam kitab Injil mereka yang beriman kepada Allah dengan percaya kepada nabi Isa (Yesus) sebagai Juru selamat akan diselamatkan dengan cara dibaptis, yaitu dicelupkan/diselamkan ke dalam air,

Kitab Injil Markus 1:4, demikianlah Yohanes Pembaptis tampil di padang gurun dan menyerukan: "Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu."

Alkitab perjanjian baru kisah para rasul 2:38, Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.

Baptisan merupakan lambang “kematian terhadap dosa”, yaitu matinya kehidupan manusia lama yang berdosa, dan bangkit menerima kehidupan manusia yang baru, dimana Allah telah menyelamatkan/membenarkan, dan mengampuni dosa mereka.

Kita yang percaya kepada nabi Isa (Yesus) telah “dibaptis”. Melalui kematian-Nya di kayu salib, kita “mati di dalam dosa”, dan melalui kebangkitan-Nya, kita dibangkitkan untuk menerima hidup baru,

Alkitab perjanjian baru surat Paulus kepada orang roma 6:3-5, Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya? Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru. Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya.

Al Qur’an ayat 33-34 surat 19 Maryam, Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali". Itulah Isa putera Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya.

Al Qur’an ayat 159 surat 4 An Nisaa’, Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (`Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari Kiamat nanti `Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka.

Melalui shibghah Allah, celupan Allah (baptisan Allah), kita mati dalam dosa bersama nabi Isa (Yesus), dan dibangkitkan sebagaimana nabi Isa (Yesus) telah dibangkitkan hidup kembali, menuju kepada kehidupan yang kekal di hari kiamat nanti.