01 May 2007

Agama Tauhid

Ayat inti: Al Qur’an ayat 92 surat 21 (Al anbiyaa), Sesungguhnya (agama Tauhid) ini adalah agama kamu semua; agama yang satu dan Aku adalah Tuhanmu, maka sembahlah Aku

Agama tauhid adalah agama yang menyembah Allah yang benar, Allah Yang Maha Esa, (bukan berhala). Ajakan untuk menyembah Allah yang benar sudah ada sejak zaman nabi Adam, sebab Allah yang menciptakan nabi Adam dan mengajarkan hanya menyembah kepadaNya saja.

Karena manusia jatuh didalam dosa, iblis berusaha mengalihkan penyembahan manusia yang semula kepada Allah, berubah menjadi menyembahnya (iblis). Karena sudah sifat iblis yang suka menggoda manusia agar mengingkari Allah. Dengan demikian iblis tidak sendirian masuk neraka.

Ada beberapa bangsa/kelompok/orang saat ini yang menyembah kepada Allah yang benar (Tuhan Yang Esa, yang menciptakan langit dan bumi). Kita lihat ayat-ayatnya,

1) Dalam kitab Taurat, orang Israel , diberitahu bahwa Allah itu Esa,

Kitab Taurat Ulangan 6:4 Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita,

TUHAN itu esa!

2) Dalam kitab Zabur, Nabi Daud (Orang Israel) mengakui Allah Yang Esa,

Kitab Zabur (Mazmur) 18:31, Sebab siapakah Allah selain dari TUHAN, dan siapakah gunung batu kecuali Allah kita?

3) Dalam kitab Injil, Nabi Isa (Yesus,orang Israel), mengakui Allah itu Esa,

Kitab Injil Markus 12: 29 Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai
orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.

4) Murid-murid dan pengikut nabi Isa mengajarkan tentang Allah Yang Esa.

Alkitab perjanjian baru surat-1 Paulus kepada jemaat di Korintus 8:4, Tentang hal
makan daging persembahan berhala kita tahu: "tidak ada berhala di dunia dan tidak ada
Allah lain dari pada Allah yang esa."

Syari’at (ketentuan) agama Tauhid.

Al Qur’an ayat 67 surat 22 (Al Hajj), Bagi tiap-tiap umat telah Kami tetapkan syari'at tertentu yang mereka lakukan, maka janganlah sekali-kali mereka membantah kamu dalam urusan (syari'at) ini dan serulah kepada (agama) Tuhanmu. Sesungguhnya kamu benar-benar berada pada jalan yang lurus.

Untuk menyembah Allah Yang Maha Esa ada cara dan ketentuannya. Hal itu disebut syari’at. Syari’at tidak datang dari aturan manusia, melainkan berasal dari perintah (Firman) Allah.

Dari ayat Al Qur’an diatas diberitahukan bahwa Allah telah menetap syari’at tertentu bagi tiap-tiap umat yang tujuannya satu, yaitu untuk menyembah Allah Yang Esa dan menyayangi manusia sesama ciptaan Allah.

Syari’at (ketentuan) pada zaman nabi Ibrahim.

1) Ibrahim dan keturunannya diperintahkan Allah untuk bersunat.

Kitab Taurat 17:9-109 Lagi firman Allah kepada Abraham: "Dari pihakmu, engkau
memegang perjanjian-Ku, engkau dan keturunanmu turun-temurun. Inilah perjanjian-Ku,
yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap
laki-laki di antara kamu harus disunat;

2) Ibrahim membayar Zakat (persepuluhan).

Kitab Taurat Kejadian 14:17-20 Setelah Abram kembali dari mengalahkan Kedorlaomer
dan para raja yang bersama-sama dengan dia, maka keluarlah raja Sodom menyongsong
dia ke lembah Syawe, yakni Lembah Raja. Melkisedek, raja Salem, membawa roti dan
anggur; ia seorang imam Allah Yang Mahatinggi. Lalu ia memberkati Abram, katanya:
"Diberkatilah kiranya Abram oleh Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi, dan
terpujilah Allah Yang Mahatinggi, yang telah menyerahkan musuhmu ke tanganmu." Lalu
Abram memberikan kepadanya sepersepuluh dari semuanya.

3) Ibrahim diperintahkan mengadakan upara kurban.

Kitab Taurat Kejadian 22:2,13 Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu." Lalu Abraham menoleh dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai korban bakaran pengganti anaknya.

Syari’at pada zaman nabi Musa.

Allah memberikan 10 Firman (ketemtuan moral) kepada bangsa Israel melalui nabi Musa.

Kitab Taurat Keluaran 20:1-17 Lalu Allah mengucapkan segala firman ini: "Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan,

1) Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.

2) Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku, tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku.

3) Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan.

4) Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat: enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu. Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.

5) Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.

6) Jangan membunuh.

7) Jangan berzinah.

8) Jangan mencuri.

9) Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.

10) Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau hambanya
laki-laki,atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apapun yang
dipunyai sesamamu."

Allah memberikan Syari’at lainnya kepada bangsa Israel melalui nabi Musa,

1) Orang Israel harus disunat,

Kitab Taurat Imamat 12:1-3, TUHAN berfirman kepada Musa, demikian: "Katakanlah
kepada orang Israel: Apabila seorang perempuan bersalin dan melahirkan anak laki-laki,
maka najislah ia selama tujuh hari. Sama seperti pada hari-hari ia bercemar kain ia najis.
Dan pada hari yang kedelapan haruslah dikerat daging kulit khatan anak itu.

2) Orang Israel harus membayar zakat persepuluhan.

Kitab Taurat Imamat 27:30 Demikian juga segala persembahan persepuluhan dari tanah,
baik dari hasil benih di tanah maupun dari buah pohon-pohonan, adalah milik TUHAN;
itulah persembahan kudus bagi TUHAN.

Al Qur’an ayat 83 surat 2 (Al baqarah), Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu):"Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada ibu bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling.


3) Orang Israel harus melakukan upara kurban.

Kitab Taurat Keluaran 20:24, Kaubuatlah bagi-Ku mezbah dari tanah dan
persembahkanlah di atasnya korban bakaranmu dan korban keselamatanmu, kambing
dombamu dan lembu sapimu. Pada setiap tempat yang Kutentukan menjadi tempat
peringatan bagi nama-Ku, Aku akan datang kepadamu dan memberkati engkau.

Al Qur’an ayat 67 surat 2 (Al baqarah), Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya:"Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyembelih seekor sapi betina". Mereka berkata:"Apakah kamu hendak menjadikan kami buah ejekan?". Musa menjawab:"Aku berlindung kepada Allah sekiranya menjadi seorang dari orang-orang yang jahil".

4) Orang Israel harus makan makanan halal.

Kitab Taurat Imamat 11:1-19 Lalu TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun, kata-Nya kepada mereka:

"Katakanlah kepada orang Israel, begini: Inilah binatang-binatang yang boleh kamu makan dari segala binatang berkaki empat yang ada di atas bumi:

setiap binatang yang berkuku belah, yaitu yang kukunya bersela panjang, dan yang memamah biak boleh kamu makan. Tetapi inilah yang tidak boleh kamu makan dari yang memamah biak atau dari yang berkuku belah: unta, karena memang memamah biak, tetapi tidak berkuku belah; haram itu bagimu. Juga pelanduk, karena memang memamah biak, tetapi tidak berkuku belah; haram itu bagimu. Juga kelinci, karena memang memamah biak, tetapi tidak berkuku belah, haram itu bagimu. Demikian juga babi hutan, karena memang berkuku belah, yaitu kukunya bersela panjang, tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu. Daging binatang-binatang itu janganlah kamu makan dan bangkainya janganlah kamu sentuh; haram semuanya itu bagimu.

Inilah yang boleh kamu makan dari segala yang hidup di dalam air: segala yang bersirip dan bersisik di dalam air, di dalam lautan, dan di dalam sungai, itulah semuanya yang boleh kamu makan. Tetapi segala yang tidak bersirip atau bersisik di dalam lautan dan di dalam sungai, dari segala yang berkeriapan di dalam air dan dari segala makhluk hidup yang ada di dalam air, semuanya itu kejijikan bagimu.

Inilah yang harus kamu jijikkan dari burung-burung, janganlah dimakan, karena semuanya itu adalah kejijikan: burung rajawali, ering janggut dan elang laut; elang merah dan elang hitam menurut jenisnya; setiap burung gagak menurut jenisnya; burung unta, burung hantu, camar dan elang sikap menurut jenisnya; burung pungguk, burung dendang air dan burung hantu besar; burung hantu putih, burung undan, burung ering; burung ranggung, bangau menurut jenisnya, meragai dan kelelawar.

Al Qur’an ayat 57 surat 2 (Al baqarah), Dan Kami naungi kamu dengan awan, dan Kami turunkan kepadamu "manna" dan "salwa". Makanlah dari makanan yang baik-baik yang telah Kami berikan kepadamu. Dan tidaklah mereka menganiaya Kami, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.

5) Orang Israel harus berpuasa.

Kitab Taurat Imamat 16:29-30 Inilah yang harus menjadi ketetapan untuk
selama-lamanya bagi kamu, yakni pada bulan yang ketujuh, pada tanggal sepuluh bulan itu
kamu harus merendahkan diri dengan berpuasa dan janganlah kamu melakukan sesuatu
pekerjaan, baik orang Israel asli maupun orang asing yang tinggal di tengah-tengahmu.
Karena pada hari itu harus diadakan pendamaian bagimu untuk mentahirkan kamu. Kamu
akan ditahirkan dari segala dosamu di hadapan TUHAN.

Syari’at (hidup keagamaan) pada zaman nabi Isa (Yesus).

Kitab Injil Matius 5:20 Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.

Nabi Isa menentang syari’at (hidup keagamaan) yang dijalankan secara lahiriah, tanpa arti rohani. Karena syari’at yang diperintahkan oleh Allah didalam kitab Taurat bertujuan untuk hubungan baik antara sesama manusia dan Allah.

1) Para ahli taurat mengabaikan yang terpenting dari syari’at taurat.

Kitab Injil Matius 23:23, Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai
kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu
bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas
kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.

2) Para ahli taurat hanya melakukan syari’at dibibir saja, hatinya jauh dari Tuhan.

Kitab Injil Markus 7:6 Jawab-Nya kepada mereka: "Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.

3) Nabi Isa menolak syari’at yang berasal dari ajaran manusia.

Kitab Injil Matius 15:9, Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia."

4) Syari’at tidak perlu dipamer.

Kitab Injil Matius 6:1 "Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga.

5) Syari’at yang benar berasal dari dalam hati.

Kitab Injil Matius 5:23-24, Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di
atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap
engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu
dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.


Arti rohani syari’at (hidup keagamaan).

1) Arti rohani berpuasa.

Alkitab perjanjian lama kitab nabi Yesaya 58:6-7 Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki, ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk, supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri!

2) Arti rohani shalat (berdoa) dalam hukum taurat.

Kitab Injil Matius 22:36-38 "Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?" Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.


3) Arti rohani zakat dalam hukum Taurat.

Kitab Injil Matius 22:39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.


4) Arti rohani syariat dalam kitab yang diberikan kepada nabi-nabi.

Kitab Injil Matius 7:12 "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.

Kitab Injil Matius 22:37-40 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."

Nabi Isa (Yesus) memberikan kasih karunia dan kebenaran, bukan syari’at.

Kitab Injil Yohanes 1:17 sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus.

Syari’at (ketentuan) pada zaman nabi Muhammad.

Berikut syari’at yang dinyatakan dalam Al Qur’an,

1) Dirikan shalat (berdoa), untuk ingat kepada Tuhan.

Al Qur’an ayat 14 surat 20 (Thaahaa), Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Ilah (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.

Al Qur’an ayat 114 surat 11 (Huud), Dan dirikanlah shalat itu pada kedua tepi siang (pagi
dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya
perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk.
Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.

2) Tunaikan zakat,

Al Qur’an ayat 103 surat 9 (At Taubah), Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka, dan mendo'alah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketemtraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

3) Berpuasa.

Al Qur’an ayat 183,185 surat 2 (Al baqarah), Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa. (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). ..

4) Pergi haji (menyembah Allah di bait Allah di Mekkah).

Al Qur’an ayat 96-97 surat 3 (Ali Imran), Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadah) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia. Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah; Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.

5) Bangkai, darah, babi, makanan haram.

Al Qur’an ayat 115 surat 5 (An Nahl), Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan atasmu (memakan) bangkai, darah, daging babi dan apa yang disembelih dengan menyebut nama selain Allah; tetapi barang siapa yang terpaksa memakannya dengan tidak menganiaya dan tidak pula melampaui batas, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

6) Kasih sayang, membalas kejahatan dengan kebaikan, mema’afkan adalah hal-hal yang diutamakan.

Al Qur’an ayat 23, 40, 43 surat 42 (Asy Syuura),…Katakanlah:” Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upahpun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan…

Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka barangsiapa mema’afkan dan berbuat baik, maka pahalanya atas (tanggungan) Allah…

Tetapi orang yang bersabar dan mema’afkan, sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan.

Allah salah satu dari yang tiga

Ayat Inti: Al Qur’an ayat 73 Surat 5 (Al Maa-idah), Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah satu dari yang tiga", padahal sekali-kali tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.


Alkitab mengajarkan Allah itu Esa, bukan “tiga”, perhatikan ayat-ayat berikut,

1) Nabi Musa dan orang Israel mengakui Allah itu Esa.

Kitab Taurat Ulangan 6:4 Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu
esa!

2) Nabi Daud mengakui Allah itu Esa,

Kitab Zabur (Mazmur) 18:31 Sebab siapakah Allah selain dari TUHAN, dan siapakah
gunung batu kecuali Allah kita?

3) Yesus (nabi Isa) mengakui Allah itu Esa,

Kitab Injil Markus12:29 Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.

Kalimat “Allah salah satu dari yang tiga” (Al Qur’an ayat 73 surat 5 Al Maa-idah), merupakan istilah yang menggambarkan Allah Yang Esa sebagaimana yang dinyatakan dalam ayat-ayat berikut (perhatikan huruf tebal) :

Al Qur’an ayat 40 Surat 70 (Ma’aarij) Maka Aku bersumpah dengan Tuhan Yang Mengatur tempat terbit dan terbenamnya matahari, bulan dan bintang; sesungguhnya Kami benar-benar Maha Kuasa.

Al Qur’an ayat 11 surat 7 (Al A’raaf), Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu Kami bentuk tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada para malaikat: "Bersujudlah kamu kepada Adam"; maka merekapun bersujud kecuali iblis. Dia tidak termasuk mereka yang bersujud.

Apa yang Alkitab katakan tentang “Allah salah satu dari yang tiga”,

Kitab Taurat Kejadian 1:26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."

Kitab Zabur (Mazmur) 143:10 Ajarlah aku melakukan kehendak-Mu, sebab Engkaulah Allahku! Kiranya Roh-Mu yang baik itu menuntun aku di tanah yang rata!

Sesuai dengan Al Qur’an ayat 87 Surat 2 (Al Baqarah),..dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mu`jizat) kepada `Isa putera Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul-Qudus. …

Kitab Injil Yohanes 1:1, 14 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

Dengan demikian ungkapan “Allah salah satu dari yang tiga” ditujukan kepada kata “Kami, Kita, Rohul-Qudus, Roh-Mu, Firman adalah Allah, dan Firman telah menjadi manusia” yang menggambarkan Allah Yang esa.

Kata “Allah” (bahasa Arab allāhu الله) adalah sebutan Arab untuk "Tuhan" (berhubungan dengan bahasa Ibrani: Elohim, yang keduanya berasal dari Bahasa Proto-Semitik ʾil, El).

Bahasa Ibrani untuk “Allah” adalah “Elohim” yang berarti Yang Maha Kuasa, dan kata ini berbentuk jamak. Oleh sebab itu kata pengganti untuk “Allah” dalam ayat-ayat Alkitab dan Al Qur’an adalah “Kami/Kita”.

Allah Yang Esa memiliki Dzat.

Rupa, bentuk, wujud merupakan identitas sebuah mahluk, atau dalam istilah ilmiah disebut materi. Untuk Allah yang Esa hal itu disebut Dzat. Perhatikan ayat-ayat berikut,

1) Al Qur’an ayat 3 surat 10 (Yunus), Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah Yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas `Arsy untuk mengatur segala urusan. Tiada seorangpun yang akan memberi syafa`at kecuali sesudah ada izin-Nya. (Dzat) yang demikian itulah Allah, Tuhan kamu, maka sembahlah Dia. Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran?

Al Qur’an ayat 27 Surat 55 (Ar Rahmaan), Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.

2) Kitab Taurat Kejadian1:26, Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."

Allah Yang Esa memiliki Roh.

Roh adalah hidup, tanpa Roh tidak ada kehidupan. Allah memiliki Roh, sebab Allah itu hidup bukan berhala yang mati. Perhatikan ayat-ayat berikut,

1) Al Qur’an ayat 171 surat 4 (An Nisaa)…`Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya

2) Al Qur’an ayat 87 Surat 2 (Al Baqarah),..dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mu`jizat) kepada `Isa putera Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul-Qudus. …

3) Kitab Taurat Kejadian 1:2 Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.

4) Kitab Injil Yohanes 4:24 Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."

5) Kitab Injil Yohanes 6:63 Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.

6) Kitab Injil Yohanes 3:34 Sebab siapa yang diutus Allah, Dialah yang menyampaikan firman Allah, karena Allah mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas.

Allah Yang Esa memiliki Firman.

Firman (kalimat-Nya,Kalimatullah), dalam bahasa sehari-hari adalah “ucapan/perkataan”. Allah yang berkata disebut berfirman. Dengan demikian Allah memiliki Firman, tanpa Firman, Allah tidak dapat mengucapkan sesuatu untuk menciptakan. Sebab ciptaan yang ada di dunia ini terlahir karena Allah berfirman. Perhatikan ayat-ayat berikut,

1) Al Qur’an ayat 171 surat 4 (An Nisaa)…`Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya

2) Al Qur’an ayat 117 surat 2 (Al Baqarah), Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya: "Jadilah". Lalu jadilah ia.

3) Kitab Taurat Kejadian 1:1-3 Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi.

4) Kitab Inil Yohanes 1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.

Kita meyakini bahwa Allah itu ada. Oleh karena itu pastilah Allah mempunyai wujud, yang disebut Dzat Al-Wujud dari kekal sampai kekal atau qodim. Allah tentu mempunyai kehidupan atau mempunyai Roh (Ruh Al-Haqq atau Ruhil Qudusi atau Ruach atau Pneuma). Jika tidak maka itu bukan Allah melainkan berhala yang mati. Allah juga mempunyai pikiran atau Firman (Al-Kalam atau Logos). Dengan Firman-Nya Allah menciptakan segala sesuatu. Roh dan Firman adalah sifat yang wajib ada, mustahil tidak ada, sehakikat-sederajat-melekat, dan berdiam secara kekal dalam Dzat Allah.